Mimpi yang Akhirnya Terwujud, Penuturan Jemaah Haji Melihat Masjidil Haram di Usia Senja
Yusuf, jamaah haji asal Pasuruan Jawa Timur ini, seakan tak merasakan terik panas yang begitu terasa menyengat di area luar Masjidil Haram
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Yusuf, jamaah haji asal Pasuruan Jawa Timur ini, seakan tak merasakan terik panas yang begitu terasa menyengat di area luar Masjidil Haram, Kamis (15/6/2023).
"Saya harus ikut salat Asar berjamaah. Kalau bisa setiap hari saya bisa berjamaah disini (Masjidil Haram)," katanya.
Beralas sandal jepit,ditemani dua temannya Yusuf terlihat tergopoh gopoh ingin segera bisa masuk ke area Masjidil Haram.
"Takut telat mas, mumpung masih disini, perbanyak bisa berjamaah. Bisa berjamaah di sini adalah mimpi yang akhirnya terwujud, bisa berhaji di usia yang sudah mulai senja," aku Yusuf
Ia mengaku, hampir 10 tahun menanti untuk bisa berhaji. Tak hanya Yusuf, setiap mata jauh memandang saat berada di Masjidil Haram yang memilki luas hampir kurang lebih 356.800 meter persegi ini mudah terlihat jemaah haji lansia, atau yang sudah sepuh.
Baik para jemaah yang masih bisa berjalan sendiri, memakai tongkat atau terlihat didorong dengan kursi roda.
Tak hanya jemaah haji asal Indonesia, jemaah haji asal negara lain juga banyak terlihat sudah uzur.
Pada musim musim haji tahun ini, dari sekira 220 ribu jemaah haji asal Indonesia, 8.000 jemaah haji tambahan, sebanyak 66 ribu jamaah masuk kategori lansia.
Banyak jemaah haji lansia yang memakai kursi roda, bahkan ada juga yang harus didampingi saat beraktivitas dalam kesehariannya termasuk untuk bisa Masjidil Haram.
Begitu juga dengan Daud, jemaah haji asal Ciparay, Kabupaten Bandung Jawa Barat saat ditemui di masjidil Haram. Ia mengaku sudah berusia 70 tahun saat berbincang santai di area luar Masjidil Haram.
Kesehariannya sebagai seorang petani di kampung halamannya, tak membuat ia mudah lelah meski tersengat matahari saat menyambangi masjid terbesar di kota Mekkah ini.
"Berhaji kan ibadah fisik. Fisik saya alhamdulillah masih kuat apalagi dalam penantian selama 10 tahun untuk bisa kesini (Tanah Suci)," kata Daud.
Baca juga: Salat Jenazah Digelar Setiap Hari Usai Salat Fardu di Masjidil Haram
Daud, Yusuf dan para jemaah lansia lainnya yang berkesempatan bisa berhaji dan melihat secara langsung Kabah di yang berada di dalam Masjidil Haram akan selalu menjadi perhatian seluruh petugas haji, termasuk petugas haji yang khusus menjadi pendamping para lansia.
Menggendong, memandikan sampai harus rela dipipisi jemaah lansia.
"Semuanya (jemaah lansia) saya anggap orang tua. Harus dengan cinta saat, jangan sampai mereka mengeluh agar mereka bisa sempurna ibadah hajinya," Ansori, salah seorang petugas haji kepada tribunnews.com.