Ketua Komisi VIII DPR Klarifikasi Soal Isu Penghentian Katering untuk Jemaah Haji Asal Indonesia
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi mengklarifikasi perihal isu penghentian layanan makanan atau katering bagi jemaah haji asal Indonesia.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
"Sehingga kendala-kendala teknis tadi itu tidak menjadi penghalang jemaah untuk mendapatkan fasilitas makanan baik dua hari menjelang Armuzna maupun setelah Armuzna," tandasnya.
Kemenag Sesalkan Cuitan Anggota Fraksi PKS Soal Katering Jamaah Haji, Anna Hasbie: Isinya Bernuansa Memfitnah
Kementerian Agama lewat juru bicara Anna Hasbie sesalkan cuitan bernada fitnah disebar oleh anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI, Iskan Qolba Lubis.
Melalui akun twitternya @IskanQL, Iskan menyebut PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi 1444 H/2023 M menghentikan katering jamaah haji secara sepihak.
"Saya sangat sesalkan cuitan Pak Iskan Qolba Lubis melalui akun twitternya. Cuitan itu diunggah di Tanah Haram, tapi isinya bernuansa fitnah," kata Jubir Kementerian Agama Anna Hasbie di Makkah dalam keterangannya, Minggu (25/6/2023).
Menurut Anna, memang benar bahwa hari ini, 7 Zulhijah 1444 H, ada penghentian sementara katering jemaah haji di Makkah. Penghentian sementara juga akan dilakukan pada 14 dan 15 Zulhijah 1444H.
"Kebijakan penghentian sementara itu bukan diambil sepihak, tapi hasil kesepakatan dengan Komisi VIII DPR. Inilah yang saya sebut cuitan Pak Iskan bernuansa fitnah. Atau jangan-jangan Pak Iskan tidak tahu substansi kesepakatannya?" sebut Anna.
Dijelaskan Anna, masa tinggal jemaah haji Indonesia di Makkah, rata-rata 25 hari. Dalam rentang itu, Kemenag dan DPR menyepakati bahwa selama di Makkah, jemaah haji Indonesia mendapat 66 kali makan yang terdistribusi dalam 22 hari.
Karenanya kata Anna, ada tiga hari yang akan dihentikan sementara, yaitu pada 7, 14, dan 15 Zulhijah. Dalam rentang 8 - 13 Zulhijah, jemaah akan mendapat layanan katering di Arafah - Muzdalifah - Mina (Armina).
Kemenag, lanjut Anna, bahkan telah menyosialisasikan kebijakan tersebut sejak jauh-jauh hari, tepatnya sejak 11 Juni 2023. Tujuannya, agar jemaah memahami lebih awal dan bisa mempersiapkan diri.
"Jika hari ini jemaah membeli makan itu karena mereka sudah memahami adanya info penghentian sementara layanan katering yang kami sosialisasikan," sebut Anna.
Penghentian sementara layanan katering pada tanggal-tanggal tersebut dikatakan Anna dikarenakan kondisi di Makkah sudah sangat padat. Jemaah dari seluruh dunia sudah berada di Makkah.
Sehingga sering terjadi kemacetan dan itu tidak memungkinkan dilakukan proses distribusi katering.
“Jangankan wilayah yang jauh, kawasan yang dekat hanya sekitar dua kilometer pun harus ditempuh dalam waktu lama. Kalau ada katering, kemungkinan akan terlambat sampai jemaah,” sambungnya.