Hindari Sengatan Cuaca Panas, Jemaah Haji Diimbau Lempar Jumrah Sore dan Malam Hari
jemaah Haji diimbau agar mematuhi jadwal dan jalur melempar jumrah yang ditetapkan dan telah diberikan sesuai kloter masing-masing
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Akhmad Fauzin mengatakan saat ini seluruh jemaah Haji Indonesia tengah berada di Mina untuk menjalani rangkaian ibadah Haji yakni melempar jumrah, Ula, Wustha dan Kubra.
Ia mengingatkan jemaah Haji agar mematuhi jadwal dan jalur melempar jumrah yang ditetapkan dan telah diberikan sesuai kelompok terbang (kloternya) masing-masing.
Baca juga: Anggota Komisi VIII DPR Soroti Over Capacity Tenda Jemaah Haji Indonesia di Mina
Jemaah pun diimbau untuk melempar jumrah pada sore dan malam hari, untuk menghindari risiko terkena sengatan matahari di tengan cuaca panas yang sangat ekstrem
Selain itu, pemilihan waktu sore dan malam juga disarankan agar para jemaah dapat menghindari kepadatan jemaah.
"Diimbau jemaah tidak melempar jumrah setelah matahari tergelincir (ba'da zawal), karena alasan keselamatan dan menghindari risiko cuaca panas dan bahaya kepadatan jemaah. Pilih waktu sore atau malam hari, agar terhindar dari sengatan cuaca panas," kata Fauzin dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (29/06/2023).
Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengeluarkan serangkaian instruksi terkait dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh jemaah Haji saat lempar jumrah.
Dikutip dari laman saudigazette, Jumat (30/6/2023), dalam pernyataan pada akun Twitternya, kementerian itu memperingatkan jemaah agar tidak mendaki gunung untuk mengambil kerikil dan merugikan orang lain saat melakukan ritual lempar jumrah di Jamarat.
Baca juga: Jemaah Haji Diingatkan Batas Barang Bawaan 32 Kg, Timbang 2 Hari Sebelum Pulang ke Tanah Air
Kementerian tersebut pun mengatakan bahwa mereka harus melempar tujuh kerikil pada masing-masing dari tiga Jamarat saat hari tashreeq.
"Kerikil itu harus kecil dan ukurannya tidak harus sama antara satu dengan lainnya," kata kementerian tersebut.
"Selain itu, Kementerian Haji dan Umrah Saudi juga meminta para jemaah untuk menghindari kerumunan dan berdesak-desakan saat melempar di Jamarat.
Jemaah juga diimbau untuk secara ketat mematuhi jadwal pengelompokan yang ditentukan bagi mereka dalam melakukan ritual rajam dan untuk menghindari gangguan pejalan kaki.