Layanan Mashariq Bermasalah Saat Puncak Haji, Kemenag Tunggu Hasil Investigasi Arab Saudi
Pemerintah Arab Saudi berjanji akan melakukan investigasi terkait adanya masalah pada fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah layanan yang diberikan oleh Mashariq mengalami masalah pada fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina).
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid mengungkapkan Pemerintah Arab Saudi sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Kementerian Agama.
Baca juga: Indonesia Dapat Kuota Haji 221.000 Tahun Depan, 9 Mei 2024 Awal Kedatangan Jemaah
Pemerintah Arab Saudi, kata Subhan, berjanji akan melakukan investigasi dan hasilnya akan disampaikan dalam satu atau dua minggu ke depan.
"Hasil itu yang kita tunggu detail-detailnya. Kenapa (di Armina) bisa sampai seperti itu, penyebabnya apa, ini yang kita tunggu," ujar Subhan melalui keterangan tertulis, Senin (3/7/2023).
Mengenai ganti rugi, Subhan mengatakan Kemenag masih menunggu hasil investigasi dari Pemerintah Arab Saudi.
Layanan di Armina adalah bagian dari layanan yang sifatnya mandatori dari pemerintah Arab Saudi.
"Kita tunggu hasil investigasinya. Apakah di sana akan dikenakan ganti rugi dan lain sebagainya, itu akan kita tunggu dari hasil investigasinya," kata Subhan.
Seperti diketahui, layanan yang menjadi tanggung jawab Mashariq tidak bisa diberikan secara optimal sehingga merugikan jemaah.
Beberapa persoalan yang muncul antara lain, tenda Arafah yang sempat dimasuki jemaah non kuota, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina sehingga jemaah kepanasan.
Hingga masalah saluran air bersih dan sanitasi di Mina, hingga keterlambatan katering untuk jemaah haji.