Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Buntut Pakai Ratusan Gram Emas Saat Pulang Haji, Daeng Kanang Dibayangi Pajak dan Disorot MUI

Bea Cukai Makassar, Sulawesi Selatan pun bakal melakukan pemanggilan terhadap Suarnati Daeng Kanang (46).

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jemaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan, Suarnati Daeng Kanang (46) menyita perhatian publik saat tiba di Tanah Air usai menunaikan ibadah haji.

Videonya viral di media sosial beberapa hari lalu.

Daeng Kanang mengenakan emas 180 gram ketika tiba di Bandara Sultan Hasanuddin

Dalam video yang beredar, perhiasan menyelimuti pergelangan tangan Daeng Kanang.

Sontak aksi memperlihatkan emas yang memiliki berat 180 gram itu menjadi perhatian banyak pihak.

Bea Cukai Makassar, Sulawesi Selatan pun bakal melakukan pemanggilan terhadap Suarnati Daeng Kanang (46).

Kepala Bea Cukai Makassar, Zaeni Rahman, menjelaskan pemanggilan Daeng Kanang untuk dimintai klarifikasi terkait emas ratusan garam itu.

BERITA TERKAIT

Pihaknya akan memintai keterangan dari yang bersangkutan apakah emas tersebut dibeli di Arab Saudi atau dibawa dari Tanah Air lalu dibawa ke Makkah.

"Saya rasa perlu sekali memanggil yang bersangkutan (Daeng Kanang) untuk mengkarifikasi."

"Tentunya tabbayun (klarifikasi) itu lebih bagus daripada tidak (klarifikasi) maka fitnah jadinya."

"Jadi secepatnya kita akan minta klarifikasi," ucapnya, dikutip dari TribunTimur.com, Minggu (9/7/2023).

Ia menerangkan, jika Daeng Kanang membeli emas 180 gram itu di Arab Saudi, maka pihak Bea Cukai akan melakukan penghitungan pajak bea dan cukai.

"Setelah kita tahu nilainya tentu kami akan tindak lanjuti dengan pengenaan pembiayaan."

"Pengenaan pembiayaan itu tentu ada biaya masuk, ada pajak," ucap Zaeni.

Zaeni mengaku, sudah meminta petugas Bea Cukai mendatangi rumah Daeng Kanang.

Namun, Daeng Kanang tidak berada di rumah lantaran pulang ke kampung halamannya di Jeneponto.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) nyoroti aksi pamer perhiasan emas tersebut.

Sekretaris MUI Sulsel, Prof Dr Muammar Bakry turut menyesalkan aksi yang dilakukan Suarnati itu.

Menurutnya, pamer emas tidak pantas dilakukan karena tidak mencerminkan pesan haji yang baru saja ditunaikan.

"Jadi haji itu kegiatan ibadah puncak dari seorang muslim. Dalam haji itu banyak nasihat-nasihat bagi kehidupan seorang Muslim," kata Muhammar Bakry kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (8/7/2023) malam.

Muammar Bakry pun mencontohkan proses haji yang menyiratkan pesan hidup sederhana, yakni saat ihram.

Dalam prosesi ihram itu jamaah hanya mengenakan dua helai kain.

"Itulah sebabnya tidak ada pakaian kemewahan yang dibawa ketika melakukan proses haji," katanya.

Aksi pamer emas Daeng Kanang dan jamaah lainnya pun dianggap telah menyalahi pesan-pesan haji.

"Jadi, kemabruran haji itu, tentu tidak dilihat dari harta yang dipamerkan setelah pulang," sebut Rektor terpilih pada Universitas Islam Makassar itu.

"Tapi kemabruran haji itu adalah, ketika seseorang meningkatk kebaikan spritual dan kebaikan sosialnya di masyarakat, maka itulah ciri mabrurnya haji seseorang," jelasnya.

Alasan Daeng Kanang

Sementara itu, menurut pengakuan Daeng Kanang, sebanyak 100 gram emas yang dipakainya dibeli di tanah suci seharga Rp 120.000.000.

Perhiasan emas itu dalam bentuk kalung, cincin juga gelang.

Sementara sebagian emas dibawanya dari rumah.

"Ini (emas) saya bawa dari Makassar sekitar 80 gram, kalau yang saya beli dari Tanah Suci mungkin 100 gram," jelasnya.

Ia mengaku, membeli emas dari Tanah Suci untuk memenuhi nazarnya.

"Saya sudah bernazar dari awal, belum mendaftar saya sudah nazar seandainya saya ke Tanah Suci bisa tidak ya saya begini (pakai emas) seperti orang-orang (jemaah haji yang glamor saat pulang dari Tanah Suci," ucap Suarnati Daeng Kanang.

Daeng mengungkapkan, alasan membeli emas di Tanah Suci lantaran merasa ada kepuasan tersendiri.

Bahkan, ia mengaku lebih berkarisma jika memakai emas dari Tanah Suci.

"Karismanya beda dan saya percaya kalau sakit terus pakai emas dari Tanah Suci bisa sembuh," tutur warga Jl Muhammad Tahir Lepping Makassar ini.(Sumber: Kompas TV/Tribun Timur)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas