Malam Jumat Terakhir Dzulhijjah 1444, Jemaah Indonesia Shalat Arbain di Luar Gerbang Masjid Nabawi
Jemaah haji dari seluruh dunia membeludak di Masjid Nabawi, Madinah sejak Kamis (13/7/2023) petang.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH -- Jemaah haji dari seluruh dunia membeludak di Masjid Nabawi, Madinah sejak Kamis (13/7/2023) petang.
Sejak shalat Ashar, masjid terbesar kedua di dunia ini, jadi tujuan utama peziarah haji, termasuk 20 ribu jamaah haji gelombang II Indonesia.
Baca juga: Data Terkini Jemaah Haji Meninggal 589 Orang, Tertinggi PascaTragedi Terowongan Mina 30 Tahun Lalu
Tak sedikit, jamaah haji reguler dan khusus Indonesia, membaur dengan jamaah lain, shalat fardlu jamaah di luar gerbang Masjid Nabawi.
Suasana padat ini juga terjadi di pekan terakhir bulan Dzulqaidah 1444 Hijriyah, akhir Juni lalu.
Jemaah membeludak hingga ke area Roof Top masjid, dan empat pelataran, bahkan hingga ke luar pagar Nabawi.
Baca juga: Momen Keakraban 6 Mursyid Haji Masjid Nabawi dan 13 Petugas Sektor Khusus Jelang Berpisah 15 Hari
Masjid Nabawi sejatinya bisa menampung 1,8 juta jamaah, atau setengah dari kapasitas tampung terpasang Masjidil Haram di Makkah, masjid terbesar dan tersuci umat Islam.
Dilansir kantor berita Arab Saudi, SPA, hingga Jumat (7/7/2023) akhir pekan lalu, tercatat 870 ribu peziarah dari Jazirah Arab, Asia barat dan timur, dan Afrika, masuk ke Madinah.
Jemaah peziarah ke masjid Rasulullah dan pusat peradaban awal Islam ini, sebelum rangkaian kedatangan 112 ribu jamaah Indonesia, mulai Senin (10/7/2023) awal pekan ini.
Muhammad Affan, petugas pemandu ibadah Masjid Nabawi, menyebut kepadatan di akhir bulan Dzulhijjah ini adalah siklus tahunan.
"Besok itu Jumat berkah terakhir Dzulhijjah, katanya merujuk pekan di bulan terakhir tahun Kabisat 1444 Hijriyah ini.
Kamis ini, bertepatan 25 Dzulhijjah 1444 memang jadi malam Jumat terakhir di bulan ke-12 penanggalan Hijriyah.
Kalendar baru 1 Muharram 1445 Hijriyah akan dimulai Rabu (19/7/2023) miladiyah pekan depan.
Momen ini juga akan bersamaan awal tahun ajaran baru kalender pendidikan di Arab Saudi, setelah musim liburan panjang Dzulqaidah dan Dzulhijjah.
Kepala Sektor II Madinah Musa Narwawan, mengkonfirmasikan, di hari keempat kedatangan jamaah, Sektor II sudah menampung 15 kloter.
Di hari keempat mobilisasi jamaah dari Makkah ke Madinah, Kamis (13/7/2023) ini dijadwalkan tiba 7.212 jamaah dari 17 kloter.
Hingga hari terakhir penerimaan jamaah dari Makkah, 19 Juli 2023 nanti, sektor II akan menampung setidaknya 70 kloter.
"Formatnya sama dengan jamaah gelombang I dulu," ujar Musa yang juga Kabid PHU Kemenag Papua ini.
Di Madinah hingga sore susah masuk 22,907 jamaah dari 60 kloter.
Mereka akan bermukim di Madinah selama 8 hari, sebelum dipulangkan bertahap ke Tanah Air mulai 20 Juli hingga 4 Agustus 2023.
Data dari Siskohat, per Kamis siang, di Makkah masih 119 ribu jamaah dari 322 kloter.
Mereka ini gabungan dari jamaah Gelombang I yang akan dipulangkan ke Indonesia via bandara Jeddah, dan jamaah gelombang II yang antre diberangkatkan ke Madinah, dalam 23 hari terakhir.
Di periode sama, hingga tanggal 25 Dzulhijjah 1444 ini, sudah 62.495 jamaah gelombang I dari 165 kloter kembali ke Tanah Air.
Mereka diterbangkan dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah, 87 km dari Makkah, ke 14 debarkasi haji di Tanah Air.
Juru Bicara Misi Haji Indonesia, Ahmad Fauzin di Jakarta, mirilis di fase kepulangan jemaah, hingga tanggal 12 Juli 2023 pukul 24.00 WIB jemaah gelombang I yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 57.251 orang, tergabung dalam 149 kelompok terbang (kloter).
“Hari ini, 13 Juli 2023 jemaah gelombang I yang diberangkatkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah berjumlah 6.325 jemaah atau 17 kloter,” kata dia. (*)