Melihat Kain Kiswah Diganti Pada 1 Muharram, Bagyo: 'Pengalaman Seumur Hidup'
Jemaah yang datang, menyaksikan tahap demi tahap pergantian kain Kiswah yang dilakukan hingga dini hari menjelang salat Subuh.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Usai melaksanakan salat Asar, ribuan mata jemaah di Masjidil Haram tertuju pada momen yang hanya terjadi satu tahun sekali, pergantian kain kiswah (kain penutup) Kabah. Tahun ini, menjadi tahun kedua pergantian Kiswah dilakukan pada 1 Muharram.
Asisten Wakil Sekretaria Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil,Kabah Al-Musyarrafah, Ir Faris Al Mathraf menjelaskan, perubahan waktu pergantian kain Kiswah atas perintah Raja Salman.
Tahun tahun sebelumnya pergantian kain Kiswah dilakukan setiap tanggal 9 Zulhijah, saat para jemaah haji melaksanakan Wukuf di Arafah. Sementara jadwal pencucian Kabah tetap sama, dilakukan setiap 15 Muharram.
Baca juga: Jemaah Haji asal Makassar yang Viral Pulang Bawa 1 Kg Emas Diminta Bayar Pajak Rp500 Juta
Masjidil Haram yang tak pernah sepi. Begitu pula saat pergantian kain Kiswah, Selasa (18/7/2023). Jemaah yang datang, menyaksikan tahap demi tahap pergantian kain Kiswah yang dilakukan hingga dini hari menjelang salat Subuh.
Bagyo jemaah haji asal Kota Surabaya, matanya terlihat berkaca kaca, serius melihat pergantian kain Kiswah. Haru, kata Bagyo lantaran untuk kali pertama ia berhaji, belum pernah umrah, bisa berada di Masjidil Haram, dan bisa melihat pergantian kain Kiswah.
Jemaah dari kloter 60 embarkasi Surabaya (SUB) ini kemudian mengenang saat pertama kali, bisa menyentuh Kabah. Hatinya berbunga bunga saat itu.
"Pengalaman seumur hidup bagi saya, termasuk saat ini (melihat pergantian kain Kiswah)," tutur jemaah haji berusia 60 tahun ini.
Sama seperti Bagyo, hampir seluruh jemaah haji yang datang malam itu, mengabadikan momen pergantian kain Kiswah melalui telepon genggam yang dibawa. Setiap momen pergantian, direkam melalui video kemudian disimpan untuk diceritakan saat tiba di Tanah Air.
"Takjub, saya melihat pergantian dilakukan dengan cepat sekali. Pengalaman berharga bagi saya, belum tahu, kapan saya bisa kembali ke rumah Allah," ujar Wahyu Putro salah seorang jemaah saat ditemui.
Wahyu mengaku beruntung, ia bisa mendekat untuk bisa melihat langsung pergantian kain Kiswah dari dekat. Sebelum ke Masjidil Haram, Wahyu sudah memakai ihram agar bisa berada di lantai dasar dekat Kabah.
Baca juga: Curahan Hati Kosim Furu Jemaah Haji asal Papua Barat, Tanda-tanda Menggembirakan
Sementara jemaah yang tidak berihram, menyaksikan momen pergantian kain Ihram harus dari lantai atas. Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Kabah, menjadi salah satu tempat peradaban di Kota Makkah, dari laman Kemenag dijelaskan, ada sekira 220 teknisi serta para seniman yang membuat kain Kiswah, memakai bahan termahal di dunia.
Setiap tahun, biaya untuk pembuatan kain Kiswah menghabiskan dana hingga 25 juta riyal. Menggunakan bahan 760 kilogeam sutra Italia, 120 kilogram emas dan 100 kilogram perak dari Jerman.
Pembuatan kain Kiswah pernah dibuat di Mesir dan India, hingga akhirnya pembuatan dilakukan di kota Makkah hingga sekarang. Kain Kiswah berukuran 6,3 meter x 3,3 meter. Tertera tulisan beberapa ayat Alquran, dalam bentuk berbeda beda, ada yang berukuran besar dan kecil.
Pada bagian atas bertuliskan Allahu Rabbi, Hasbiyallah, dan Allahu Rabbi. Pada bagian lain ada tulisan ayat Qad naraa taqalluba wajhika fis-samaa'. Faris menjelaskan, jika ingin mengganti tulisan pada kain Kiswah harus melalui persetujuan Raja Arab dan harus diusulkan melalui forum tertinggi terlebih dahulu.