Kemenag Minta Petugas Haji Melek Teknologi Dalam Melayani Jemaah Indonesia
Kementerian Agama mengungkapkan bahwa seluruh petugas haji harus melek teknologi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan wartawan Tribunnews,com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengungkapkan bahwa seluruh petugas haji harus melek teknologi.
Seluruh proses rekrutmen petugas haji, kata Hilman, bakal dilaksanakan secara digital.
"Seluruh petugas haji harus melek teknologi. Untuk itu, seluruh proses rekrutmen yang panjang ini dilakukan secara digital dari mulai pendaftaran hingga post test yang nanti akan dilakukan oleh seluruh calon petugas haji," ujar Hilman melalui keterangan tertulis, Rabu (20/3/2024).
Hal tersebut diungkapkan oleh Hilman pada saat pembukaan Bimbingan Teknis PPIH Arab Saudi Tahun 1445H/2024M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Baca juga: 45 Ribu Calon Jemaah Haji Lansia Jadi Perhatian Khusus, Petugas Haji Wajib Sigap Melayani
Hilman juga berpesan agar para calon petugas dapat memanfaatkan Bimtek untuk melayani para jemaah haji Indonesia.
"Manfaatkan proses ini sebaik-baiknya, proses seleksi yang panjang dan melelahkan ini. Lakukan dengan komitmen untuk melayani para dhuyurrahman," kata Hilman.
Digitalisasi yang dilakukan pada proses seleksi dan bimtek PPIH mendapat sambutan baik dari peserta.
Terkait komitmen melek teknologi, Kemenag juga mensyaratkan adanya Pakta Integritas dari para kandidat petugas haji kemampuan untuk mengoperasikan perangkat TIK.
Syarat ini harus diunggah melalui situs petugas haji Kemenag sebelum pelaksanaan Bimtek dimulai.
Rencananya Bimtek PPIH 1445H/2024M akan digelar selama 10 hari ke depan dari tanggal 19 sampai 28 Maret 2024 dan diikuti oleh 890 peserta.