Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Tragedi di Muzdalifah Terulang, Menag Minta Masyariq Siapkan Rencana Darurat dengan Baik

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta Masyariq menyiapkan mitigasi dengan baik pelaksanaan ibadah jemaah Indonesia di Arafah, Muzdalifah, dan Mina

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Cegah Tragedi di Muzdalifah Terulang, Menag Minta Masyariq Siapkan Rencana Darurat dengan Baik
AFP/ABDULGHANI BASHEER
Pemandangan udara ini menunjukkan jemaah haji berkumpul di Gunung Arafat, juga dikenal sebagai Jabal al-Rahma atau Gunung Rahmat, saat puncak ibadah haji, Selasa, (27 Juni 2023). (Abdulghani BASHEER/AFP) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta Masyariq menyiapkan mitigasi dengan baik pelaksanaan ibadah jemaah Indonesia di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah terulangnya tragedi Muzdalifah yang sempat terjadi pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 lalu.

"Saya harap Masyariq bisa menyiapkan rencana darurat dengan baik. Sehingga, jika ada hal di luar jangkauan kita terjadi, sudah disiapkan skenario kedaruratannya," ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Kamis (9/5/2024).

Dirinya menilai positif mitigasi yang sudah disiapkan Masyariq.

Yaqut berharap konsep mitigasi itu bisa diterapkan dengan baik saat puncak haji di Armuzna 1445 H/2024 M, tidak sebatas teori.

“Saya berharap dari konsep mitigasi yang disampaikan masyariq, pelayanan haji akan jauh lebih baik dari tahun lalu. Terima kasih beberapa hal krusial sudah diantisipasi. Namun, ini masih teori dan saya berharap ini bisa diaplikasikan dengan baik," tutur Yaqut.

Berita Rekomendasi

Masyariq selaku perusahaan atau pihak ketiga yang menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama dalam memberikan layanan bagi jemaah haji Indonesia telah menyiapkan sejumlah Langkah mitigasi.

Berikut Langkah mitigasi tersebut:

Pertama, Amin menegaskan bahwa tahun ini Pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan ketat dalam rangka penertiban jemaah dengan visa tidak resmi. Salah satu terobosannya adalah dengan menerapkan smart card.

Kedua, pintu bus pengantar jemaah haji dari hotel menuju Arafah pada 8 Zulhijjah akan disegel dengan stiker. Segel pintu tidak dibuka kecuali setelah jemaah tiba di Arafah, dan dibuka oleh keamanan umum. Jika segel terbuka sebelum masuk, maka bus tersebut tidak boleh masuk Arafah. Pihak yang melanggar ketentuan ini akan terkena denda 10 ribu riyal dan dideportasi.

Ketiga, Masyariq menyiapkan pembatas beton dan kawat setinggi dua meter sebagai pembatas jalan agar pejalan kaki tidak mengambil jalur bus Taraddudi. Masyariq juga menyiapkan 200 petugas untuk berjaga di sepanjang jalan.

Keempat, Masyariq sedang mengajukan permohonan agar ada penambahan bus jenis city bus yang digunakan di Masyair. Bus jenis ini selain kapasitas lebih banyak, bisa 75 orang, akses keluar masuknya juga lebih mudah dan ramah lansia.

Baca juga: Kemenag: Tahun Ini Tak Ada Jemaah Haji Indonesia yang Tempati Tenda di Mina Jadid

Kelima, ada sejumlah maktab yang tidak turun dari bus saat di Muzdalifah. Mereka akan diberangkatkan dari Arafah sekitar jam 10 atau sebelas malam menuju Muzdalifah, lalu langsung ke Mina.

Keenam, menyiapkan 100 bus cadangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas