Waspadai MERS-COV, Jemaah Haji Diimbau Hindari Kontak dengan Unta
Penyakit ini ditularkan dari hewan, khususnya unta ke manusia melalui kontak langsung atau tidak langsung.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jemaah haji Indonesia diimbau mewaspadai penularan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (Middle East respiratory syndrome/MERS), yang disebabkan oleh Middle East respiratory syndrome Coronavirus (MERS-CoV).
Penyakit ini ditularkan dari hewan, khususnya unta ke manusia melalui kontak langsung atau tidak langsung.
Unta yang menularkan penyakit tersebut karena terinfeksi virus MERS-CoV.
Terkait hal ini, Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M imbau jemaah hindari kontak dengan unta.
“Jangan sering jalan-jalan di sana, ke pasar cari oleh-oleh, apalagi kalau jalan-jalannya ke peternakan unta. Fokuslah dengan ibadahnya, ke Masjid Nabawi atau ke Masjidil Haram untuk ibadah,” pesan Farchanny dilansir dari website resmi Kemenkes, Jumat (17/5/202).
Farchanny juga mengimbau jamaah menghindari mengonsumsi produk-produk unta secara mentah.
"Susu unta banyak di sana. Boleh minum susu, tapi harus sudah dimasak. Makan daging unta, sate unta ya boleh, tapi sudah dimasak dengan matang," imbaunya.
Jika terlanjur berkontak dengan unta, misalnya berfoto naik unta dan bersentuhan langsung dengan badan unta, segera bersihkan tangan.
Baca juga: Jemaah Haji Diharapkan Berhati-hati Terhadap Penyebaran MERS CoV di Arab Saudi
Bersihkan tangan dengan penyanitasi tangan atau cuci tangan pakai sabun.
Di sisi lain, Farchanny ungkap adanya kemungkinan penularan MERS dari manusia ke manusia.
“Pertama (bisa) ketika terjadi kontak erat antara pasien dengan anggota keluarganya di rumah. Kedua, adanya kontak erat si pasien dengan petugas kesehatan di rumah sakit atau di fasyankes,” imbuhnya.
Disebutkan bahwa penularan antar-manusia bisa melalui droplet atau kontak erat yang cukup lama.
Oleh karena itu, Farchanny mengimbau agar para jemaah haji senantiasa melakukan pencegahan.
Selalu memakai masker ketika berada di tempat-tempat keramaian. Kemudian menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Terutama cuci tangan pakai sabun atau memakai penyanitasi tangan (hand sanitizer). Ketiga, hindari kontak dengan unta.
“Selain itu, tetap jaga kondisi fisik, karena ibadah haji, ibadah fisik di sana. Jangan lupa istirahat yang cukup, jangan diforsir untuk jalan-jalan. MERS-CoV itu virus, kalau daya tahan tubuh kita bagus, potensi penularannya akan kecil,” tutup Farchanny.