Cerita Ustaz Amran Beddu 'Amankan' Jemaah Haji dari Godaan Penjual Kartu Perdana Telepon Selular
Pria berompi ungu juga kadang berusaha ikut meneriakkan teriakan berbahasa Bugis Ustad Amran Beddu Borahima.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, AS Kambie dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Puluhan pria mengenakan rompi ungu itu akhirnya takluk. Ratusan jemaah haji Indonesia ramai-ramai geleng kepala.
Ada yang mengangkat telapak tangan di depan mulut sambil menggoyangkannya seraya berseru, “Laaa…!”
Baca juga: Adu Tangis hingga Pelukan Romantis Dani dan Rusnayah, Jemaah Haji Lampung Usai Terpisah 4 Hari
Aksi “boikot” jemaah haji Indonesia yang baru saja turun dari pesawat dan keluar dari ruang pemeriksaan emigrasi itu membuat puluhan orang-orang berompi ungu pangling.
Apa yang terjadi?
Rupanya itu buah dari ceramah Pelaksana Bimbingan Ibadah (Bimbad) Sektor C Daerah Kerja (Daker) Bandara Ustaz Amran Beddu Borahima.
Aktivis Gerakan Pemuda Ansor berdarah Bugis asal Sulawesi Barat (Sulbar) itu memang menjadikan kehadiran pria berompi ungu itu sebagai materi bimbingan ibadah.
"Mereka sudah meresahkan. Sudah seperti lebih petugas dari petugas haji," tegas Amran Beddu Borahima di Hotel Diwan Al Aseel Al Raqi, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (29/5/2024) pagi.
Siang itu Amran Beddu Borahima tampil heroik di Paviliin B4 King Abdul Aziz İnternational Airport Jeddah.
Baca juga: Penerbangan Garuda untuk Jemaah Haji Masih Parah, Kemenag: Dua Pekan Terakhir Sering Terlambat
Ratusan jemaah haji Indonesia Kelompok Terbang (Kloter) 22 UPG diarahkan masuk Paviliun B4, setelah keluar dari ruang pemeriksaan emigrasi.
Ustad Amran Beddu Borahima menyambut mereka.
Lewat pengeras suara, Amran Beddu Borahima berteriak dalam Bahasa Bugis, “Aja’bannah ta batibati yeroh parrompi ungueh. Pabbalubalu’mi. Tennia petugas.”
Artinya, "Artinya abaikan saja mereka yang pakai rompi ungu itu. Mereka hanya penjual, bukan petugas."
Ustad Amran Beddu Borahima berkali-kali berteriak seperti itu. Diselingi talbiyah.