Pemerintah Didesak Wujudkan Penyelenggaraan Haji Ramah Lansia, Pastikan Cek Kesehatan Berkala
Pemerintah diminta untuk mengawasi secara intens kondisi kesehatan jamaah haji Indonesia tahun 2024, khususnya calon haji lansia.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah, untuk mengawasi secara intens kondisi kesehatan jamaah haji Indonesia tahun 2024, khususnya calon haji lansia.
Menurutnya pemerintah harus memastikan adanya cek kesehatan berkala dari petugas, baik saat mereka masih di embarkasi, maupun ketika sudah di tanah suci.
Baca juga: Sejarah Masjid Tanim, Tempat Aisyah Diminta Nabi Miqat, Kini Jadi Lokasi Tervaforit Jemaah Haji
"Pemerintah harus mampu mewujudkan penyelenggaraan haji 2024 yang ramah lansia. Pastikan ada perhatian khusus untuk mereka, baik dalam hal layanan kesehatan fisik dan psikis, pendampingan kegiatan maupun dukungan sarana prasarana yang memudahkan aktivitas," kata Netty kepada wartawan, Rabu (5/6/2024).
Dengan adanya monitoring kesehatan yang intensif, Netty berharap angka kematian jemaah haji Indonesia pada 2024 ini dapat turun signifikan dibanding 2023 yang mencapai 772 orang.
"Apalagi saat ini kondisi cuaca Arab Saudi memasuki musim panas yang pastinya rentan bagi para jemaah Indonesia. Pemerintah harus menyiapkan treatment khusus untuk mengantisipasinya baik dari sisi pra sarana maupun penyelenggaraan ibadah haji itu sendiri," ujar Netty.
"Para petugas haji harus memiliki kemampuan mendampingi para jemaah haji lansia. Siapkan SOP antisipasi jika jemaah haji lansia mengalami hal-hal yang tak diinginkan," imbuhnya.
Lebih lanjut, legislator Jawa Barat ini mengapresiasi langkah pemerintah yang menyiapkan menu khusus bagi para jemaah haji lansia.
"Program menu khusus untuk lansia ini sebaiknya dieksekusi secara jemput bola dan bukan menunggu permintaan dari jamaah. Sebaiknya para petugas haji mendata secara langsung jemaah yang membutuhkan menu khusus lansia sejak masih di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: 213 Ribu Lebih Jemaah Indonesia Tiba di Makkah Jelang Puncak Haji, Diimbau Tetap Jaga Kesehatan
Pada tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota terdiri atas 213.320 jemaah haji regular dan 27.684 jemaaah haji khusus.
Jemaah haji reguler terbagi dalam 554 kelompok terbang yang akan diberangkatkan secara bertahap dalam dua gelombang.
Gelombang pertama jemaah haji akan tinggal terlebih dahulu di Madinah selama sembilan hari. Sebelum menjalani puncak haji di Mekkah.
Gelombang kedua jemaah haji akan langsung diberangkatkan ke Mekkah untuk menjalani puncak haji, lalu diberangkatkan ke Madinah.
Pemberangkatan gelombang pertama berlangsung dari 11 Mei 2024 sampai 23 Mei 2024.
Sementara pemberangkatan gelombang kedua berlangsung dari 24 Mei 2024 sampai dengan 10 Juni 2024.