Bendera Indonesia Hilang di Bus Shalawat, Menag akan Cek Apakah Ada Beda Perlakuan?
Timwas Haji DPR RI menyoroti temuan mereka di lapangan jika stiker bendera Indonesia yang biasa jadi penanda identitas bus shalawat justru menghilang.
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Pelayanan bus shalawat untuk jemaah haji Indonesia berhenti sementara dalam masa tenang jelang puncak haji di Arafah.
Terhitung sejak 11 Juni 2024, bus yang biasa mengantar jemaah haji Indonesia dari dan menuju Masjidil Haram ini sementara dihentikan dan ditarik untuk memenuhi kebutuhan puncak haji.
Baca juga: Daftar Tanggal Penting Penyelenggaraan Puncak Ibadah Haji 1445 H/2024 M
Saat masa pemberhentian ini, Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI menyoroti temuan mereka di lapangan jika stiker bendera Indonesia yang biasa jadi penanda identitas bus shalawat justru menghilang.
"Yang jadi catatan kami, kemarin sempat jadi sorotan dari para anggota Panwas ini adalah soal bus shalawat kita itu justru menjelang menjelang akhir identitas Indonesia nya hilang. Benderanya tidak ada," kata salah seorang anggota Timwas, Ace Hasan.
Di depan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat rapat pengawasan haji di kawasan Jarwal Makkah, Rabu (12/16/2024), Ace mengatakan Timwas lantas menelusuri penyebab hilangnya bendera Indonesia di bus shalawat.
Menurut Ace, jawaban di lapangan tentang ini adalah aturan dari otoritas Arab Saudi.
Namun, jawaban itu tak membuat mereka puas karena faktanya bendera negara lain masih ada.
Timwas menilai ini membingungkan jemaah haji Indonesia karena jemaah tak akan berani naik bus kalau tanpa identitas seperti bendera itu.
Baca juga: Perhatian! Jemaah yang Mau Salat Jumat di Masjidil Haram Paling Lambat Naik Bus Shalawat Jam 8 Pagi
"Kalau kemarin ditanya ini otoritas pemerintah Arab Saudi yang mencoretnya atau mencabutnya tapi pada saat bersamaan ketika kami lihat kemarin bendera Iran ada di bus mereka dan tidak ada yang mencabut.
Ace pun menyentil soal hubungan diplomasi dan jumlah jemaah haji Indonesia yang jauh lebih besar dibandingkan negara lain.
"Padahal kurang apa ya, hubungannya Indonesia dengan Arab Saud. Kenapa bendera kita dicopot, Turki nggak dicopot? Ini penting, karena untuk memastikan identifikasi bagi calon jemaat di kita kalau bukan bendera indonesia mereka tak berani ya," kata Ace.
Menurut Ace ini menjadi penting karena menyangkut soal identitas kebangsaan.
"Ini penting. Harus bisa dipastikan kalau alasannya dicopot oleh pemerintah atau otoritas di lapangannya seperti itu, pertanyaannya kenapa negara lain identitasnya ada sama di kita nggak dicabutnya ini penting untuk menjadi catatan Timwas," kata Ace.