Anggota DPR Arteria Dahlan & Ashabul Kahfi Sempat Ditangkap Petugas Arab Saudi saat Hendak Umrah
Arteria bersama Ashabul Kahfi ditangkap oleh petugas keamanan Arab Saudi saat mereka hendak masuk Kota Makkah.
Editor: Dewi Agustina
Untunglah kemudian setelah ada komunikasi lebih lanjut dengan berbagai pihak, keduanya akhirnya diizinkan keluar.
"Setelah dilakukan proses komunikasi dan koordinasi, akhirnya dibebaskan," cerita Arteria.
Ia mengakui jika penerapan aturan ketat dari Pemerintah Arab Saudi itu dilakukan tak pandang bulu.
Karena itu, Arteria berharap agar aturan ketat yang ia alami bersama rekannya sesama anggota DPR RI itu menjadi pelajaran bersama bagi seluruh warga bangsa.
"Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang menerapkan aturan secara lebih ketat. Terutama terkait penggunaan visa haji. Ini harus benar-benar dipatuhi," ujar Arteria.
Pemerintah Arab Saudi memang tengah memperketat penjagaan terutama saat musim haji.
Hanya yang mengantongi visa resmi yang boleh masuk dan berhaji.
Tidak boleh ada jemaah yang masuk ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji tanpa mengantongi visa haji.
Baca juga: 288 Calon Haji Lansia non Mandiri Disafariwukufkan, Mulai Digeser ke Hotel Transit
Aturan ini diberlakukan terhadap warga asing dari semua negara.
Bahkan, dari Indonesia, puluhan WNI sudah dipulangkan pemerintah Arab gara-gara tidak mengantongi visa haji resmi.
Pemeriksaan acak juga terus dilakukan di berbagai lokasi.
Tidak cuma dilakukan oleh polisi, petugas maktab juga memeriksa secara berkala jemaah yang masuk ke hotel.
Adapun rapat antara Timwas Haji DPR RI dengan Kementerian Agama kemarin dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal, dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief. Hadir juga, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, para pejabat Eselon II Ditjen PHU, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, dan delegasi Amirul Haj.
Sementara dari DPR RI hadir Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Timwas DPR Abdullah Muhaimin Iskandar, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, Abdul Wahid, Diah Pitaloka, dan Ace Hasan Syadzily.
Ada sejumlah hal yang dibahas dalam rapat tersebut.