Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jemaah Tidur Berjajar di Mina, Kemenag : dari Zaman Nabi Seperti Itu

Ukuran tempat istirahat di tenda bagi jemaah bisa berkurang 3 sentimeter jika ada penambahan 10 ribu kuota

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Jemaah Tidur Berjajar di Mina, Kemenag : dari Zaman Nabi Seperti Itu
Serambinews.com/ Khalidin Umar
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief mengatakan, kepadatan jemaah di Mina sudah lama terjadi dalam penyelenggaraan haji.

Dirinya mengatakan tempat tidur bagi jemaah yang sangat rapat disebabkan karena adanya kuota tambahan haji bagi Indonesia.

"Kalau kepadatannya gimana? Padatnya sudah dari sananya padat, Pak. Insyaallah tidak akan tidak padat, siapapun yang mau isi, mau jemaah Indonesia, mau jemaah dari manapun di situ pasti padat orang," ujar Hilman dalam Coffee Morning: Sukses haji 2024 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (15/7/2023).

Menurut Hilman, tidur sejajar dalam pelaksanaan haji sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Hilman mengatakan tidur yang sejajar memang biasa dilakukan jika tidur di tenda.

Baca juga: Kemenag Tegaskan Pengurusan Slot Time Penerbangan Jemaah Haji Jadi Kewajiban Maskapai

Ukuran tempat istirahat di tenda bagi jemaah bisa berkurang 3 sentimeter jika ada penambahan 10 ribu kuota.

Berita Rekomendasi

"Tidurnya katanya berjajar kayak ikan, dari zaman Nabi juga seperti itu. Jadi berjajar namanya tinggal di tenda Pak, jadi berjajar seperti itu. Memang jaraknya rapat, ukurannya hanya 82 cm per kav," kata Hilman.

Kemenag, kata Hilman, berupaya untuk mengatasi kepadatan selama pemondokan di Mina.

"Nah ini yang kemudian kita simulasikan bagaimana agar nanti ke depan kepadatan itu lebih besar diatasi. Kalau padatnya tidak bisa pak, pasti padat, kecuali masalah kuota berkurang, space-nya ditambah, tapi itu juga tidak mungkin karena haji ini kita bersama-sama dengan seluruh dunia, dengan seluruh jemaah negara-negara lain," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas