Kota Solo Membiru Lewat Pocari Sweat Sport (RUN) Tourism
TRIBUNNEWS.COM - Kota Solo dibuat "biru" oleh para pelari yang tergabung di POCARI SWEAT Sport [Run] Tourism. Total hampir 3.000 pelari yang berasal dari 24 provinsi seluruh Indonesia datang dan berlari sambil menikmati budaya hingga kuliner yang menjadi ikon-ikon kota Solo. Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati (Wina) menyatakan, "POCARI SWEAT Sport [Run] Tourism diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mengenalkan potensi pariwisata kepada masyarakat yang lebih luas melalui lari. Kota Solo terpilih karena menjadi kota yang penuh dengan wisata sejarah dan kebudayaan. Sebagai kota Spirit of Java, hal ini menjadi daya tarik tersendiri untuk para pelari untuk berkeliling menikmati keindahan budaya Kota Solo di sepanjang rute, mulai dari Sriwedari, Loji Gandrung, Pasar Gede, Benteng Vastenburg, Pasar Klewer, hingga Mural Singosaren." Didukung penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) sejak 2021, POCARI SWEAT melalui kegiatan Sport Tourism sudah turut berkontribusi mempromosikan 10 kota pariwisata di Indonesia, mulai dari Parapat, Belitung, Banjarmasin, Manado, Jakarta, Bogor, Magelang, Batu, Gianyar, hingga Mandalika. "Sport Tourism adalah salah satu program Kemenparekraf RI untuk mendukung industri pariwisata melalui kegiatan olahraga. Dukungan swasta seperti POCARI SWEAT membantu menggerakkan roda perekonomian lokal Solo melalui tingkat okupansi hotel, dan kunjungan ke tempat wisata, serta destinasi lainnya," kata Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. "Kami apreasiasi POCARI SWEAT yang memilih Kota Solo sebagai tuan rumah dan berharap budaya lokal Solo yang dikenalkan melalui tempat-tempat bersejarah, budaya, hingga kuliner dapat membuat semakin banyak kunjungan turis ke kota kami," ungkap Gibran Wali Kota Solo yang turut membuka POCARI SWEAT Sport [Run] Tourism. //XIS