Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagaimana Cara Polisi Jepang Mengontrol Kejahatan Organisasi Yakuza?

Kepolisian Jepang melakukan pengetatan gerak langkah Yakuza terutama yang ada di Kyushu, selatan Jepang.

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Bagaimana Cara Polisi Jepang Mengontrol Kejahatan Organisasi Yakuza?
SANKEI
Pengumuman larangan masuk dari polisi pada pintu masuk kantor yakuza Dojinkai di Kyushu, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Jepang melakukan pengetatan gerak langkah Yakuza terutama yang ada di Kyushu, selatan Jepang. Polisi bahkan memberikan label pada kelompok yakuza agar dapat mudah dikenali anggota masyarakat, demikian ungkap Direktur Kepolisian Jepang, Yutaka Kagiri, 27 Desember lalu.

"Harapan kamu tentu supaya kegiatan kelompok kejahatan terorganisir dapat semakin terbatasi. Kami sangat menantikan untuk hasil seperti itu," paparnya kepada pers dan dikutip Tribunnews.com, Minggu (30/12/2012).

Pada hari Kamis lalu, komisi keamanan yang ada di perfektur Fukuoka  dan perfektur Yamaguchi telah memberikan label kepada yakuza kelompok Kudo-kai sebagai kelompok "berbahaya". Kemudian kelompok Dojin-kai dan Kyushu-Seido-kai harus ditandai sebagai "pemberontak" bagi mereka yang berada di Kumamoto, Nagasaki, Saga, dan perfektur Fukuoka. Pemberian label tersebut dimungkinkan sebagai bagian dari revisi UU Anti Kejahatan Terorganisir-yang dimulai pada bulan Oktober.

Tujuan pemberian label itu adalah untuk lebih mengontrol kelompok yakuza setempat, mudah dikenali masyarakat, sehingga masyarakat dapat segera menjauhinya. Pemberian label ini memungkinan para polisi segera menangkap para anggota yakuza apabila dilaporkan, terlebih lagi di komplain oleh anggota masyarakat, tanpa perlu melalui birokrasi berbelit-belit atau surat apa pun.

Kelompok Kudo-kai  diberi label "berbahaya" untuk jangka waktu satu tahun. Pemerasan kepada warga oleh anggota geng yakuza itu apabila langsung dilaporkan kepada polisi, maka polisi dapat segera melakukan penangkapan langsung. Kelompok ini diduga telah terlibat dalam sejumlah serangan terhadap warga di Kita Kyushu daerah Fukuoka selama setahun terakhir ini.

Demikian pula, label "agresif" diberikan untuk jangka waktu selama tiga bulan, yang berlaku untuk mencegah kelompok yakuza melakukan kegiatan yang dapat merugikan warga setempat yang kini dengan semangat tinggi mereka ingin membasmi para anggota yakuza setempat itu.

BERITA TERKAIT

Per catatan Desember tahun lalu, ungkap Sankei Shimbun, Kudo-kai memiliki sekitar 1.020 anggota biasa dan anggota rekanan. Sedangkan kelompok Dojin-kai dan Kysushu Seido-kai terdaftar masing-masing 1.150 anggota dan 500 anggota geng.

Musim panas sekitar bulan Agustus lalu, serangkaian serangan dan ancaman dilakukan para anggota  geng kepada masyarakat setempat, khususnya menimpa penduduk yang berada di  daerah kehidupan malam Kita Kokura. Insiden tersebut berlanjut dengan penempelan poster anti kelompok Yakuza oleh banyak toko di sana, baik bar, restoran dan sebagainya, yang membuat para anggota yakuza marah akibat perbuatan warga masyarakat tersebut.

"Kami telah berkomitmen untuk melakukan operasi yang efektif dari sistem yang ada, melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden, dan perlindungan kepada  orang yang bersangkutan," kata  Katagiri lagi, “Kami ingin mengambil segala tindakan yang mungkin dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan para anggota warga masyarakat."

Keributan yang terjadi di tengah daerah hiburan tersebut biasanya dilakukan para chimpila, julukan anggota yakuza level terendah yang memang kurang berpendidikan dan hanya mengandalkan otot serta gertakan suaranya saja dalam hubungan sosialisasi di tengah masyarakat setempat. Itulah sebabnya terjadi pertikaian dengan mudah.

Meskipun kelakukan dari para rendahan yakuza, semua itu tak lepas dari perintah atasan dan pengawasan atasan di dalam sebuah kelompok yakuza. Karena itulah pihak kepolisian bergerak antara lain menutup kantor yakuza di beberapa tempat di daerah Kyushu tersebut, sebagai tanda keseriusan polisi memonitor semua gerak anggota sindikat kejahatan tersebut.

INTERNASIONAL POPULER

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas