Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

11,7 Persen Perusahaan Jepang Diguncang Yakuza

Dari 337 perusahaan itu, 62 perusahaan telah memberikan uang proteksi kepada yakuza.

Editor: Dahlan Dahi
zoom-in 11,7 Persen Perusahaan Jepang Diguncang Yakuza
Foto AP
Kelompok Yakuza Yamaguchigumi sedang berjalan meninggalkan tempat rapat 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekitar 11,7% perusahaan Jepang diguncang organisasi kriminal Yakuza, demikian dilaporkan koresponden TRIBUNnews.com dari Tokyo, Jepang.

Dari 2.885 perusahaan Jepang yang menjawab survei belum lama ini dilakukan kepolisian Jepang, 337 perusahaan (11,7%) menyatakan pernah dihubungi atau didekati yakuza.

Dari 337 perusahaan itu, 62 perusahaan telah memberikan uang proteksi kepada yakuza. Lalu sebanyak 185 perusahaan ditekan untuk menyetorkan uang proteksi kepada yakuza.

Jumlah uang proteksi itu beraneka ragam, mulai 10.000 yen, ada pula 100.000 yen, bahkan satu perusahaan ada yang memberikan 10 juta yen agar yakuza diam, tak mengganggunya lagi.
Sebanyak 2565 perusahaan Jepang sadar bahwa yakuza kini semakin mengalami kesulitan akibat UU anti sindikat kejahatan yang  diimplementasikan Oktober 2011.
Para perusahaan Jepang (70% responden) juga sangat menghendaki agar informasi mengenai yakuza agar diberikan lebih banyak lagi diberikan kepada mereka.
Kebanyakan perusahaan yang terlibat dengan kelompok yakuza ini dari bidang konstruksi dan perumahan (real estate). Sebanyak 43% kasus penyerahan uang proteksi, diberikan kepada individual bukan kepada yakuza, tetapi di belakang individual tersebut diperkirakan kuat adalah kelompok yakuza.
Ada empat hal yang sering dilakukan yakuza dalam mengancam perusahaan. Pertama, karena ditemukan kesalahan dilakukan Perusahaan, lalu memerasnya agar kesalahan atau kekurangan Perusahaan tak tersebarluaskan ke masyarakat.
Kedua, pemerasan yakuza biasanya dengan meminta Perusahaan membeli produk atau jasa yang ditawarkan kalangan yakuza.
Ketiga, secara agresif meminta donasi sebagai biaya keanggotaan asosiasi (entahlah asosiasi apa, hanya alasannya asosiasi saja).
Keempat, permintaan agar mereka dapat diikutsertakan atau mendapat proyek pekerjaan konstruksi atau ikut dalam kontrak bisnis Perusahaan tersebut apabila dapat kontrak dari customernya.
Dari semua kelompok yakuza yang ada, yang paling banyak mendekati Perusahaan dari kelompok Yamaguchi-gumi. Wajarlah karena kelompok terbesar di Jepang.
Berbagai Perusahaan yang tidak mengikuti keu\inginan yakuza, 32,6% merasakan banyak gangguan dari yakuza. Misalnya berteriak-teriak lewat pengeras suara ke arah kantor usaha mereka, atau membuat komentar yang jelek-jelek mengenai perusahaan tersebut di internet. Misalnya produk perusahaan itu bahaya bisa mengakibatkan kanker, sehingga pembaca ketakutan dan tak mau membeli produk sebuah perusahaan.
Tahun 1990 seorang anggota yakuza membuat serial artikel di sebuah majalah yang menuliskan berbagai kejelekan mengenai perusahaan listrik TEPCO. Gara-gara tulisan tersebut, TEPCO akhirnya menyetorkan sejumlah dana kepadanya dan berhentilah tulisan yang menjelekkan tersebut, ungkap buku Taboo Jepang 2 (Takarajima).
Kegiatan yakuza biasanya juga didukung oleh kelompok sayap kanan (right-wing) di Jepang. Dan dari data yang pernah diungkapkan sebuah lembaga penelitian, kelompok yakuza saat ini 30% adalah keturunan Korea yang sudah lama menetap di Jepang.(*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas