Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamonjo, Cara Sakti Pengucilan dari Kelompok Kejahatan Yakuza

Organisasi sindikat kejahatan Jepang atau yakuza sama seperti sebuah perusahaan. Harus smart, pintar

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Hamonjo, Cara Sakti Pengucilan dari Kelompok Kejahatan Yakuza
IST
Hamonjo 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi sindikat kejahatan Jepang atau yakuza sama seperti sebuah perusahaan. Harus smart, pintar, penuh akal untuk menghadapi segala macam hal, supaya tetap berjalan baik, tidak melanggar peraturan, tetapi bisa dapat uang banyak untuk bisa menguntungkan dan membiayai pergerakan roda organisasinya.

Sebuah surat sakti yakuza untuk mempertahankan diri, untuk membela diri dan memberikan tameng pada diri mereka adalah penerbitan surat pengucilan dari yakuza yang biasa disebut Hamonjo.

Selain itu ada pula surat penegasan kembali bahwa seseorang memang serius telah dikucilkan, telah dikeluarkan dari organisasinya (misalnya Yamaguchi-gumi seperti pada gambar, sebelah kanan) karena sesuatu hal. Sengaja tidak dituliskan alasannya. Hanya penegasan kembali pengucilan seseorang, dikeluarkan dari keanggotaan yakuza.

Seorang anggota yang dianggap akan mencemarkan nama organisasinya (kumi/gumi), atau diperkirakan akan (ada kemungkinan) dapat menyeret organisasinya ke pengadilan, ke permasalahan yang merepotkan dan hal-hal citra negatif di masyarakat, maka organisasi yakuza tersebut akan mengeluarkan Hamonjo dan untuk menegaskan kembali (jarang dilakukan) satu lagi surat yang lebih keras dari Hamonjo yaitu Zetsuen.

Pada kartu ini yaitu Hiroyuki Mori yang Februari 2006 dikeluarkan dari Yamaguchi-gumi (gambar sebelah kiri) karena melakukan pembunuhan dengan tiga kali penembakan (pistol). Kasus yang memberatkan bukan soal pembunuhan saja tetapi penggunaan pistol atau senjata api sangat sensitif di Jepang sehingga memungkinkan polisi mengacak-acak, menggrebek seisi kantor Yamaguchi-gumi untuk mengusut, menyelidiki lebih lanjut kepemilikan serta asal usul senjata api tersebut. Mori sebelumnya adalah bos kelompok (Kumicho) yang berada di dalam jaringan Yamaguchi-gumi.

Satu orang lagi juga seorang bos dari Yamaguchi-gumi yang mendapat Zetsuen adalah Hidesaburo Kondo, dan pada akhirnya diberitakan bunuh diri.

Berita Rekomendasi

Permasalahan internal yakuza, khususnya pembunuhan antar-sesama anggota yakuza, oleh polisi seringkali kurang diperhatikan. Pertama, bagi polisi tambah sedikit anggota polisi tambah baik. Kedua, permasalahan internal yakuza, terutama pembunuhan, kalau tak diketahui orang luar/ masyarakat, umumnya dikatakan bunuh diri, supaya selesai dan tak ada permasalahan dengan polisi. Internal yakuza pun dengan kode etik yakuza mereka, biasanya setuju dengan cara pemberitaan bunuh diri, sehingga tak melibatkan polisi untuk pengusutan lebih lanjut. Apabila polisi campur tangan, semua pihak kedua kelompok yakuza yang saling ribut,  disadari mereka, semua akan kesulitan, kesusahan menghadapi polisi.

Namun apabila perang antar-geng yakuza sudah ke tempat umum dan sama sekali tak dapat ditutupi, keterlibatan polisi sudah pasti terjadi. Di sana keterlibatan polisi bukan "care" kepada yakuza, tetapi ditakutkan keributan akan berdampak kepada masyarakat.

Misalnya tembak-tembakan di luar, di tempat umum antar anggota geng, polisi takut terjadi peluru nyasar menembus orang awam yang tak tahu apa-apa, akhirnya meninggal. Kalau demikian yang terjadi, polisi akan dapat kecaman sangat berat dari masyarakat dan membuat susah sekali pihak kepolisian.

Dengan penerbitan Hamonjo tersebut, secara resmi putus hubungan dan sama sekali bukan anggota yakuza dan pihak yakuza, misalnya Yamaguchi-gumi, sama sekali tak bisa dilibatkan atau tak bisa terlibat, apa pun yang dilakukan si penerima surat Hamonjo tersebut. Artinya, Yamaguchi-gumi pun terbebas dari pengusutan polisi.

Hamonjo adalah internal yakuza dan biasanya penulisan tanggal akan dilakukan mundur sebelum kejadian "pembunuhan" dilakukan oleh si penerima Hamonjo. Layaknya Yakuza "cuci-tangan" terhadap anggotanya. Inilah memang cara strategis dan sakti dilakukan para bos yakuza hingga saat ini dan pasti diikuti atau dipatuhi  oleh semua anggotanya.

Apabila si penerima Hamonjo menolak dan tetap bersaksi menjelekkan organisasinya, biasanya di penjara nanti dia akan dibunuh oleh anggota yakuza lain karena dianggap sebagai pengkhianat organisasi yakuza.

Info yakuza lebih lanjut silakan klik: www.yakuza.in

INTERNASIONAL POPULER

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas