Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Balas Dendam, Yakuza Culik Pemilik Panti Jompo di Tokyo

Seorang CEO perusahaan jasa perawatan lansia - panti jompo - di Taito-ku, Tokyo, bernama Tatsuya

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Balas Dendam, Yakuza Culik Pemilik Panti Jompo di Tokyo
REPROJNN TV/ RICHARD SUSILO
Tatsuya Kaneko (48) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Seorang CEO perusahaan jasa perawatan lansia - panti jompo - di Taito-ku, Tokyo,  bernama Tatsuya Kaneko (48) sejak 26 Januari 2013 hingga saat ini 19 Januari 2013 masih hilang tak ketahuan rimbanya. Kemungkinan diculik oleh yakuza - mafia Jepang - sebagai tindakan balas dendam pelaporan Kaneko mengenai anggota yakuza tersebut ke polisi Mei tahun lalu.

Kaneko menurut saksi mata diculik di sebuah gang kecil begitu ke luar dari panti jompo, malam hari, seusai dia bekerja ingin pulang ke rumahnya, ungkap TV TBS yang dikutip Tribunnews.com, Selasa (19/2/2013).

Kasusnya berawal dari pemerasan seorang yakuza dari kelompok Sumiyoshi-kai sejak dua tahun lalu. Kemudian Kaneko mulai konsultasi dengan polisi Mei tahun lalu mengenai orang tersebut yang berusia 45 tahun.

Polisi kemudian menangkap anggota yakuza tersebut Mei tahun lalu dengan tuduhan pemerasan, tetapi kini telah ke luar dari penjara.

Pihak kepolisian menduga keras tindakan balas dendam sehingga Kaneko diculik. Sampai saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan, pengusutan lebih lanjut mengenai kelompok yakuza tersebut serta pelaku yang masih belum ditemukan.

Seorang teman Kaneko (laki-laki) mengatakan, "Saat saya telepon ponsel Kaneko, berkali-kali dijawab penerima telepon salah sambung, ada pula yang menjawab wanita juga sama mengatakan salah sambung. Ini aneh sekali. Saya tak tahu siapa yang mengangkat telepon genggamnya itu saat saya telepon akhir Januari lalu."

BERITA TERKAIT

Pemerasan yakuza seringkali dilakukan untuk meminta uang proteksi (mikajimeryo) dari banyak perusahaan di Jepang. Besarannya sekitar 100.000 yen per bulan atau sekitar Rp 10,3 juta (kurs Rp 103 per yen), tergantung dari besar kecil perusahaannya itu sendiri.

Namun kelompok yakuza lain kadangkala, ada kemungkinan tidak tahu, melakukan serupa kepada perusahaan yang sama. Perusahaan melaporkan kepada yakuza yang telah menerima mikajimeryo, dari situlah biasanya terjadi perang antar geng yakuza karena perebutan "kue" di satu wilayah yang sama.

Info yakuza lengkap silakan klik www.yakuza.in

INTERNASIONAL POPULER


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas