Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benediktus XVI: Saya Mundur untuk Mendoakan Gereja

Paus Benediktus XVI, Rabu (27/2/2013) menyampaikan 'pidato perpisahan' di hadapan puluhan ribu umat, yang hadir di Lapangan Santo Petrus.

Penulis: Srihandriatmo Malau
zoom-in Benediktus XVI: Saya Mundur untuk Mendoakan Gereja
AFP/VINCENZO PINTO
Paus Benediktus XVI 

Menjelang sambutannya yang berdurasi sekitar 20 menit, Paus meneguhkan hati dan iman Umat Katolik sedunia.

“Saya pergi. Itu keputusan yang saya ambil dengan sukarela. Tapi, kamu harus tetap riang gembira dalam iman. Saya pergi bukan untuk urusan pribadi. Saya pergi untuk membaktikan diri kepada doa untuk gereja yang kita cintai ini. Tuhan yang memanggil kita ke dalam satu komunitas iman, akan tetap bersama kita, memenuhi hati kita dengan harapan, dan menyinari kita dengan kasihNya tanpa batas,” paparnya dengan nada bergetar.

Paus juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh umat dan warga dunia, yang selama ini mendukung tugas perutusannya dalam doa dan kehadiran mereka masing-masing.

"Paus milik semua orang, dan begitu banyak orang merasa sangat dekat. Saya menerima surat dari tokoh-tokoh terbesar dunia, dari kepala negara, tokoh agama, perwakilan dari dunia budaya dan sebagainya. Saya juga menerima banyak surat dari orang-orang biasa yang menulis kepada saya dari hati mereka," katanya.

Usai sambutan terakhir, hadirin yang saat itu sudah membeludak hingga ujung Via della Conciliazione berdiri, memberikan aplaus panjang.

Lambaian bendera-bendera dan spanduk-spanduk kelihatan semakin tenang pertanda sedih. Sri Paus pun berdiri, melambaikan tangan kepada hadirin. Sebuah momentum kuat yang sempat menuai deraian air mata.

Upacara dilanjutkan dengan penyampaian ucapan salam pisah dan terima kasih dari para hadirin yang diwakili melalui kelompok bahasa Inggris, Italia, Jerman, Spanyol, Portugis, Polandia, dan Arab.

Berita Rekomendasi

Di akhir audiensi, Sri Paus dan hadirin bersama-sama menyanyikan lagu Bapa Kami dalam bahasa Latin. Lalu, beliau menutup dengan berkat terakhirnya sebagai Paus.

Beliau turun tahta. Berjalan menuju Papa Mobil, mengambil tempat duduk. Papa Mobil turun perlahan dari pelataran Basilika menuju hadirin. Tahtanya, kursi putih, tinggal kosong.

Sri Paus bergerak keluar, diiringi aplaus panjang, memanggil-manggil namanya dan seraya air mata tetap berderai.

Di atas Papa Mobil, beliau terus merentangkan kedua tangannya, seakan-akan ingin membawa pergi sekitar 200 ribu hadirin bersamanya.

Rangkulan lengannya tentu terlalu pendek untuk jumlah sebesar ini, apalagi untuk Umat Katolik sedunia. Tapi, dalam doa dari atas Bukit Mons Vaticanus, beliau dan seluruh umat Katolik di lima benua akan tetap bersatu. Terima kasih Bapa Suci Bekediktus XVI. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas