Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diadili di RS, Dzhokhar Didakwa Gunakan Senjata Pemusnah Massal

Pelaku peledakan bom dalam Maraton Boston, Dzhokhar Tsarnaev, didakwa menggunakan senjata pemusnah massal.

Penulis: Samuel Febrianto
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Diadili di RS, Dzhokhar Didakwa Gunakan Senjata Pemusnah Massal
Reuters
Tersangka pelaku bom Boston. Tamerlan Tsarnaev (26), kiri, tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Jumat (19/4) di hari. Adiknya Dzhokhar Tsarnaev (19) ditangkap pada Jumat malam waktu setempat atau Sabtu pagi (WIB). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Seorang pelaku peledakan bom dalam Maraton Boston, Dzhokhar Tsarnaev, Senin (22/4/2013), didakwa menggunakan senjata pemusnah massal.

Persidangan Dzhokhar dilangsungkan di ruang perawatan rumah sakit
Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston, Mississippi. Seperti diberitakan oleh Boston.com, Selasa (23/4/2013).

Dalam persidangan yang dipimpin oleh seorang hakim federal Amerika Serikat (AS), Dzhokhar mampu merespon pertanyaan yang diajukan kepadanya menggunakan anggukan. Sempat sesekali ia melontarkan kata tidak, ketika ia menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Berdasarkan transkrip persidangan, Dzhokhar juga dituduh melakukan penghancuran berbahaya terhadap properti yang mengakibatkan kematian. Tuduhan itu dapat membawa konsekuensi hukuman mati atau penjara seumur hidup terhadap pria berusia 19 tahun tersebut.

Dzhokhar disidang dengan ditemani oleh kuasa hukumnya,
Miriam Conrad dari kantor pembela federal. Setelah mendengar pemaparan sidang, kuasa hukumnya menyatakan tidak berkomentar.

Menanggapi proses persidangan yang dilangsungkan terhadap Dzhokhar, Jaksa Agung AS,
Eric Holder, mengatakan, pihaknya akan meminta pertanggung jawaban Dzhokhar, atas perbuatannya menghilangkan tiga nyawa tidak berdosa, dan melukai 180 orang lainnya dalam insiden ledakan bom di Maraton Boston.

"Meskipun penyelidikan kami sedang berlangsung, dakwaan yang kami layangkan membawa akhir yang sukses dalam pekan memilukan bagi kota Boston dan bagi negara kita," ujarnya.

"Kami telah menunjukkan bahwa mereka yang menargetkan Amerika, dan mencoba untuk meneror kota-kota kita, tidak akan lepas dari keadilan.
Kami akan mengadili para pelaku yang bertanggung jawab atas tindakan keji ini," lanjutnya.

Menurut seorang pejabat lembaga peradlan, Dzhokhar melepaskan haknya atas
pemeriksaan penahanan, sehingga sidang selanjutnya akan dijadwalkan pada 30 Mei 2013 mendatang.

Sementara itu Biro Investigasi Federal AS, mengatakan telah memiliki bukti atas keterlibatan Dzhokhar dalam bom Maraton Boston.

Adapun bukti itu antara lain, rekaman video pengawasan, dan foto yang disediakan oleh masyarakat, bahwa Dzhokhar berdiri selama empat menit bersama dengan bom yang ditempatkan di atas trotoar di depan Forum Restaurant, di Boylston Street, Boston.

Dia terlihat sempat mengambil foto bom yang diletakannya menggunakan kamera ponsel, sebelum berjalan pergi meninggalkan lokasi ledakan.

FBI juga telah mendapatkan pakaian yang dikenakan Dhozkhar ketika melancarkan aksinya. Pakiannya berupa
piroteknik besar, jaket hitam dan topi putih ditemukan di kamar asrama Dzhokhar di Universitas Massachusetts Dartmouth.

Seperti diberitakan sebelumnya, kendati masih belum bisa bicara, karena luka tembak di bagian lehernya, Dzhokhar telah siuman, dan dapat menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan aparat penegak hukum kepadanya menggunakan tulisan.

Ia terluka ketika dibekuk di kota Watertown, Massachussets, di hari Jumat, pekan lalu. (boston.com)

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas