Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM -  Eksekutif senior Yakuza dari kelompok Sumiyoshi-kai, kelompok terbesar kedua di Tokyo dan di Jepang, Yoshiyuki Kubota (36), menurut polisi dalam konferensi persnya hari ini, dilaporkan Tribunnews.com, Rabu(24/4/2013), positif telah melakukan penjualan narkotika (stimulan) dan mariyuana kepada lebih dari 200 pelanggannya.

Penjualan Kubota dilakukan lewat internet dari sebuah kamar apartment di Nishi Shinkoiwa, Katsushika-ku, Tokyo mulai Maret lalu hingga kini. Setelah pembayaran dilakukan oleh pembeli, penyerahan narkotik dilakukan di depan konbini (convenience store) di dekat rumahnya.

Penjualan selama sejak September 2011 tersebut hingga kini menghasilkan uang lebih dari 30 juta yen.

Saat digerebek dan ditangkap polisi 9 Maret 2013, polisi menemukan 35 gram stimulan dan 90 gram marijuana di tempatnya. Selain Kubota juga seorang stafnya yang juga anggota Sumiyoshi-kai ikut ditangkap polisi.

Kejahatan dan kemajuan teknologi serta generasi muda Yakuza saat ini lebih berani bergerak dan semakin banyak menggunakan fasilitas internet (IT) untuk mencari uang lebih lanjut, baik penjualan narkotika maupun penjualan wanita dan sebagainya.

Yakuza muda saat ini tampaknya hanya uang saja yang dipikirkan tak ada semangat samurai (Bushido) lagi seperti karakter Yakuza jaman lalu sekitar 50 tahun lalu. Perubahan ini diakui berbagai senior Yakuza saat ini yang berusia sekitar 60 tahun ke atas.

Bahkan pendiri Inagawa-kai, Kakuji Inagawa, sejak 30 tahun lalu sudah mengungkapkan hal ini bahwa di masa depan Yakuza Muda akan sangat berubah dan hanya uang sana, yang ada di otak mereka, lain dengan Yakuza jaman saya, yang masih kendal dengan semangat Samurai, tekannya saat diwawancarai David Kaplan di lantai 39 Hotel Akasaka Prince Tokyo tahun 1984.

Info yakuza silakan lihat di www.yakuza.in