Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Yakuza Perampok 226 Unit iPhone 5 di Kansai Ditangkap

Inilah dampak UU Anti-Yakuza hasil revisi ke-30-an diimplementasikan mulai Oktober tahun lalu.

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Anggota Yakuza Perampok 226 Unit iPhone 5 di Kansai Ditangkap
Repro NTV/Richard Susilo
Yuka Yamada (45), anggota Yakuza ditangkap karena pembunuhan dan perampokan iPhone 5. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Inilah dampak UU Anti-Yakuza hasil revisi ke-30-an diimplementasikan mulai Oktober tahun lalu. Sangat menutup segala upaya Yakuza mencari uang. Akibatnya aksi 3-K (kitanai, kitsui, kiken atau kotor, keras, berbahaya) yang dulu hanya dilakukan keturunan Korea di Jepang, kini dilakukan Yakuza orang Jepang juga.

Pembunuhan telah dilakukan Mei lalu, dan kini merampok 226 unit iPhone5 di daerah Kansai (Osaka dan sekitarnya), diumumkan polisi, Jumat (2/8/2013),   Yuka Yamada (45), mantan Yakuza, resmi ditangkap kepolisian Jepang bersama temannya orang Korea (38). Terjerat pinjaman uang yang sangat memberatkan Yamada sehingga 3-K pun dilakukan, ungkap sumber kepolisian Jepang kepada Tribunnews.com, Selasa (6/8/2013).

Tidak ada istilah teman lagi, November tahun lalu Yamada menembak temannya di kota  Kobe dan membawanya pakai mobil ke pelabuhan Kobe lalu membuangnya di sana. Yamada diputuskan bersalah Mei lalu atas kasus pembunuhan yang dilakukannya tersebut.

Bersamaan dengan kasus tersebut, Yamada sejak tahun lalu ternyata telah merampok 10 toko telepon genggam (HP) di Kansai dan menggondol 226 unit HP iPhone5 tersebut lalu dijual di toko HP bekas dengan harga total jutaan yen.

Terdakwa berbagai kasus kejahatan dalam pengejaran ini akhirnya tertangkap 31 Juli 2013. Tuduhannya, perampokan 42 unit iPhone bernilai 1,62 juta yen, bersama temannya orang Korea  di sebuah toko ponsel bekas di kota Kusatsu, perfektur Shiga, pagi hari 21 September 2012 saat iPhone mulai dijual di sana.

Kelompok Yakuza mulai "kepanasan" saat ini karena keuangannya sangat menipis. Sementara pimpinan Yakuza mencoba menenangkan para anggotanya dengan berkaca diri masing-masing serta memikirkan solusi untuk surviving hidup di masa mendatang.

Berita Rekomendasi

Sebagian dari mereka kabur ke luar negeri, mencoba mencari peruntungan, antara lain ke Indonesia dengan upaya money laundering (pencucian uang) atau pun upaya penipuan lain, serta berusaha mendekati pihak oknum aparat agar usahanya dapat lancar di Indonesia.

Info lengkap yakuza silakan baca di www.yakuza.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas