Jusuf Kalla Pantau Pemilihan Presiden di Baku Azerbaijan
Suasana pemilihan presiden di Baku ibukota Azerbaijan, berlangsung tenang. Sebanyak 5 juta pemilih dari 10
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Suasana pemilihan presiden di Baku ibukota Azerbaijan, berlangsung tenang. Sebanyak 5 juta pemilih dari 10 juta penduduk yang bermukim di apartemen serta pusat pusat pemukiman mewah di berbagai distrik di Azerbaijan, mengunjungi tempat pemungutan suara yang umumnya berlokasi di sekolah. Pada pemilu Azerbaijan ini terdapat sekitar 1000 TPS sehingga tiap TPSnya melayani sekitar 1200 pemilih. Demikian disampaikan Husain Abdullah, Media Officer M Jusuf Kalla, Rabu (9/10/2013).
Sejak pukul 08.00 waktu setempat(waktu Azerbaijan lebih lambat dua jam dari Jakarta), mulai berdatangan ke TPS meskipun belum terlalu ramai. Sekitar pukul 10.00 pilpres yang dijadwalkan berlangsung hingga jam 7 malam tersebut, semakin ramai didatangi pemilih.
M. Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI priode 2004-2009, yang mendapat kepercayaan dari Mili Majelis atau Parlemen Azerbaijan, untuk melakukan pemantauan pelaksanaan pilpres, berkeliling kota Baku mengunjungi sebanyak 5 tempat pemungutan suara.
Pelaksanaan pemilu sejauh pantauan JK, katanya sangat mengesankan, kita tidak melihat penjagaan yang mencolok bahkan sepertinya tidak ada penjagaan aparat di TPS-TPS yang kami kunjungi.
10 kandidat yang bertarung juga menurunkan saksi saksi di TPS. Menariknya umumnya yang menjadi saksi adalah aktivis perempuan. Mungkin karena lebih teliti dan disiplin, kata JK.
Ya kalau pemilunya seperti ini, kita malah yang harus belajar, khususnya dari sisi teknis pelaksanaan. Karena pelaksanaannya sangat efisien dan rapi. Tetapi kami ke sini kan untuk memantau jalannya pemilu, jadi fokusnya melihat kualitas proses demokrasi Azerbaijan apakah sudah berlangsung jujur dan adil.
JK yang dijuluki oleh rekan rekannya dari Cantris Asia Pacific Democrat(CAPDI) sebagai Jimmy Carter Asia Tenggara, selama melakukan tugas pemantauan berbincang bincang dengan pemilih, petugas TPS dan saksi. JK juga menyempatkan diri mengawasi proses exit poll yang digelar oleh lembaga independen. Exit poll tidak semua TPS ada, hanya di beberapa TPS saja.
Secara umum tidak ada keluhan dari pemilih jika mereka mendapat intimidasi selama proses pemilihan berlangsung. Warga terlihat antusias dan nyaman menggunakan hak pilihnya.
Pada tiap TPS disiapkan satu unit generator berkapasitas 2000 watt serta UPS untuk mengantisipasi jika tiba tiba terjadi pemadaman listrik. Meskipun kemungkinannya kecil kata JK. Tetapi mereka sudah menyiapkan genzet agar proses pemilu berjalan lancar.
Sebanyak 10 kandidat memperebutkan kursi presiden Azerbaijan yang berlangsung 5 tahun sekali. Presiden incumben Ilham Aliyev sudah berkuasa sejak pilpres 2003 lalu menggantikan Heydar Aliyev ayahnya yang juga mantan Kepala KGB pada era Soviet Union. Ilham sendiri masih disebut sebut sebagai kandidat terkuat memimpin kembali negara kaya pecahan Uni Soviet yang terletak di tepi laut Kaspia itu.
Kehadiran JK melakukan pemantauan, disambut hangat otoritas pemilu setempat. Bahkan sejumlah media elektronik tidak kalah sigap memanfaatkan kesempatan mewawancarai JK, setelah mengetahui kehadiran mantan wakil Presiden RI tersebut untuk memantau jalan pemilihan presiden di Azerbaijan.
Usai melakukan tugas pemantauan, M. Jusuf Kalla, diberikan kesempatan pertama untuk menggelar jumpa pers mengumumkan hasil pantauannya, pada hari Kamis 10/10 di Hotel Four Season Baku Azerbaijan.