Filipina Protes Langkah China Perluas Zona Pertahanan Udara
Selain Filipina dan China, wilayah yang sama juga diklaim oleh Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Pemerintah Filipina, Kamis (28/11/2013), menyampaikan kekhawatiranya atas Pemerintah China yang mereka nilai berusaha menguasai ruang udara di atas wilayah yang dipersengketakan kedua negara di Laut Cina Selatan.
Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario mengatakan pengumuman yang dilakukan Pemerintah China yang telah memperluas Zona Pertahanan Udara mereka di Timur Laut Cina pada akhir pekan kemarin mengangkat prospek pihaknya akan melakukan hal yang sama di wilayah Laut Cina Selatan .
"Ada ancaman ini bahwa China akan mengontrol ruang udara (di Laut Cina Selatan)," ujar del Rosario dalam sebuah wawancara di televisi ABS - CBN, dikutip dari Channelnewsasia.com.
Selain Filipina dan China, wilayah yang sama juga diklaim oleh Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.
China telah terus meningkatkan kehadiran militer dan penjaga pantai mereka di laut yang disengketakan dalam beberapa tahun terakhir untuk mempertegas klaimnya.
Del Rosario juga menyuarakan keprihatinan atas klaim sepihak China atas zona pertahanan udara di Laut China Timur, di mana terlibat dalam sengketa teritorial dengan Jepang.
"Itu merupakan sebuah pelanggaran, dan kompromi keamanan penerbangan sipil. Hal itu juga mengganggu keamanan nasional negara-negara yang terkena dampak," tutur del Rosario.
Zona pertahanan udara mengharuskan pesawat yang melintas untuk memberikan rencana penerbangan mereka, dengan menyatakan kebangsaan mereka dan memelihara komunikasi radio dua arah atau tidak akan menghadapi kekuatan militer. (channelnewsasia.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.