Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Cantik Ini Wakili PM Jepang Loloskan UU Perlindungan Rahasia

Menteri Negara Peranan Wanita, Konsumen, Persamaan Hak dan Antisipasi penurunan Kelahiran, yang cantik

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Menteri Cantik Ini Wakili PM Jepang Loloskan UU Perlindungan Rahasia
Repro TBS TV/Richard Susilo
Menteri Negara Peranan Wanita, Konsumen, Persamaan Hak dan Antisipasi Penurunan Kelahiran Jepang, Masako Mori. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Negara Peranan Wanita, Konsumen, Persamaan Hak dan Antisipasi Penurunan Kelahiran, yang cantik ini, Masako Mori, dipercaya PM Jepang Shinzo Abe untuk mewakilinya meloloskan RUU perlindungan rahasia Jepang, akhirnya selesai menunaikan tugasnya. Selama kepemimpinan Abe belum pernah debat sangat keras terjadi di parlemen seperti pembahasan RUU ini.

UU perlindungan rahasia yang baru disahkan Jumat tengah malam atau Sabtu (7/12/2013) pagi ternyata dianggap masih kurang jelas, kurang pantas (fujubun) atau kurang waktu untuk penjelasan kepada masyarakat sehingga dianggap terburu-buru menjelaskan kepada masyarakat. Sebanyak 85 persen masyarakat menjawab hal tersebut pada survei Sabtu Minggu (8/12/2013) yang dilakukan JNN/TBS TV diungkapkan, Senin (9/12/2013). Sedangkan yang merasa cukup puas hanya 8 persen saja.

Sekitar 1.200 orang dengan usia 20 tahun ke atas, lelaki dan wanita, menjadi responden dari Survei tersebut. Sedangkan persentase dukungan masyarakat terhadap kabinet PM Jepang Shinzo Abe pun turun 13,9 persen menjadi 54,6 persen, dibandingkan survey sebelumnya. Dukungan kepada kabinet Abe di bawah 60 persen pertama kali sejak diangkat menjadi PM Jepang 26 Desember tahun lalu.

Karena tidak puasnya masyarakat terhadap UU yang baru tersebut, yang mendukung UU tersebut agar diimplementasikan hanya 28 persen. Sedangkan yang menentangnya besar sekali sebanyak 57 persen.

Survei juga mempertanyakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) mulai 1 April 2014 menjadi 8 persen dan tahun 2015 menjadi 10 persen, suara menentang semakin bertambah menjadi 58 persen. Sedangkan yang setuju hanya 37 persen.

Karena itu masyarakat meminta penurunan tarif pajak di Jepang karena terlalu tinggi (85 persen). Sedangkan yang setuju dengan tarif pajak sekarang hanya 15 persen.

BERITA TERKAIT

Meskipun banyak suara tidak puas tercermin dalam survei tersebut, ternyata yang ingin agar kabinet Abe terus berjalan masih mendukung tinggi sebesar 59 persen. Sedangkan yang minta kabinet turun hanya 35 persen.

Kemudian mengenai PM Jepang yang pantas atau tepat saat ini, masyarakat tetap memilih PM Jepang Abe tetap pantas sebagai PM Jepang (13 persen), lalu Shinjiro Koizumi, putra mantan PM Jepang Junichiro Koizumi sebesar 7 persen, dan dukungan kepada Sekjen LDP, Ishiba sebesar 3 persen.
 
Melihat dukungan masyarakat terhadap partai politik di Jepang, tetap saja partai liberal (LDP) menduduki peringjkat teratas, didukung 30,3 persen namun turun 7,1 persen dibandingkan survei sebelumnya.

Dukungan kepada partai demokrat (DPJ) naik 0,8 persen menjadi 6,8 persen. Peringkat ketiga terpopuler adalah partai komunis yang dukungannya naik 0,9 persen menjadi 3,7 persen. Barulah partai Komei (Komeito) yang didukung 3,6 persen turun dukungan 0,2 persen. Dan partai kelima terpopuler adalah partai Restorasi (Isshinnokai) 2,8 persen atau naik 0,9 persen dukungan masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas