Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nelayan China Lempari Batu Penangkap Ikan asal Jepang

China yang belum lama secara sepihak membuat garis baru identifikasi pertahanan udara di Timur Laut Cina

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Nelayan China Lempari Batu Penangkap Ikan asal Jepang
Repro TBS TV/Richard Susilo
Daerah perbatasan China-Jepang di mana banyak sumber ikan yang jadi rebutan nelayan dari kedua negara yang bersengketa terutama setelah China yang belum lama secara sepihak membuat garis baru identifikasi pertahanan udara di Timur Laut. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - China yang belum lama secara sepihak membuat garis baru identifikasi pertahanan udara di Timur Laut Cina, termasuk  Kepulauan Senkaku, Jepang bukan hanya meresahkan pihak pemerintah Jepang, tetapi para penangkap ikannya yang kini banyak dilempari batu oleh para penangkap ikan China.

"Mengerikan sekali sekarang setelah China memberikan batas negara yang baru itu, kami berhadapan dengan para nelayan China yang membawa batu-batu di kapalnya. Kalau kami dekat pulau Torijima di kepulauan Senkaku, terutama daerah yang banyak ikan dan di perbatasan kedua negara dengan garis baru China itu, nelayan China sering kali melempari batu kepada kami padahal itu adalah daerah Jepang bukan daerah mereka," papar Tasuo Degawa seorang nelayan penangkap ikan Jepang mengungkapkan, Selasa (10/12/2013) pagi, kepada TBS TV.

Pembatasan baru oleh China secara sepihak jelas saat ini membuat ketegangan luar biasa antara Jepang dan China termasuk para nelayannya, sehingga nelayan Jepang, tambahnya, kini sangat berhati-hati sekali kalau sudah dekat daerah perbatasan tersebut. Padahal daerah perbatasan itu banyak sekali ikannya dan ikan yang berharga mahal pula, sehingga diincar juga tampaknya oleh para nelayan China, "Kami tidak salah itu masih 100 persen milik daerah Jepang bukan daerah China," tekannya lagi yang kapalnya dilengkapi dengan alat navigasi cukup canggih sehingga bisa mengetahui persis keberadaan kapalnya di tengah laut sekali pun.

Seorang profesor dari Universitas Tokai, Yasuhiko Yamada, berharap masalah perbatasan Senkaku harus segera disolusikan segera bukan hanya antar-pemerintah tetapi di lapangan juga antar-nelayan akan berbahaya karena akan saling berebut ikan yang jadi sumber kehidupan mereka sehari-hari.

"Bagi nelayan China mungkin gara-gara batas negara yang baru itu dianggapnya daerah mereka sendiri sehingga bisa melakukan pencarian ikan dengan santai, tapi bagi nelayan Jepang yang setiap hari memang menangkap ikan di situ jelas akan kaget dan bisa terjadi pertikaian di antara kedua nelayan. Hal ini jelas tidak baik," tekannya.

Persoalan batas negara yang baru oleh China sepihak juga memunculkan kecaman dari berbagai negara termasuk oleh Korea juga yang merasa tidak nyaman dengan kelakuan China tersebut.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas