Mahasiswa Kirim Ancaman Bom Bohong ke Kampusnya Agar Ujian Batal
Seorang mahasiswa Universitas Harvard dituduh telah mendalangi sebuah ancaman bom bohong di kampusnya
TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswa Universitas Harvard dituduh telah mendalangi sebuah ancaman bom bohong di kampusnya pada Senin (16/12/2013) lalu. Mahasiswa itu, yang akan muncul di pengadilan AS di Boston, Rabu (18/12/2013) ini, melancarkan aksi itu agar bisa menghindari sebuah ujian, kata kantor jaksa wilayah setempat.
Mahasiswa bernama Eldo Kim (20 tahun) itu kini menghadapi ancaman hukuman lima tahun penjara, tiga tahun bebas bersyarat, dan denda sebesar 250 ribu dollar AS jika terbukti bersalah atas ancaman bom bohong yang menimbulkan ketakutan di kampusnya pada Senin lalu itu.
Dia dituntut karena telah menyia-nyiakan waktu puluhan anggota FBI, polisi, dan pekerja darurat setelah mengirim e-mail identik kepada polisi Universitas Harvard, sejumlah pejabat perguruan tinggi, dan koran mahasiswa. E-mail yang diterima pada Senin pukul 08.30 itu, setengah jam sebelum jadwal ujian Kim dimulai, berjudul "bom ditempatkan di sekitar kampus" dan memperingatkan bahwa sejumlah bom yang terbuat dari pecahan peluru telah dimasukkan ke empat bangunan kampus. Pesan itu menambahkan "cepat karena bom-bom itu akan segera meledak".
Polisi lalu memanggil FBI, dan empat bangunan itu dengan cepat dievakuasi. Serangkaian ujian pun dibatalkan. Namun, setelah beberapa jam pencarian, tidak ada alat peledak yang ditemukan.
Sejumlah e-mail itu dikirim secara anonim tetapi sebuah surat dakwaan FBI mengatakan, Kim telah mengaku kepada para petugas bahwa dia melakukan itu untuk menghindari satu ujian akhir yang dijadwalkan pagi itu.
Kim akan muncul di hadapan pengadilan distrik Massachusetts di Boston, Rabu ini, kata jaksa AS Carmen Ortiz.
Pihak Universitas Harvard mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa universitas itu telah mengetahui salah satu mahasiswanya sudah ditangkap sehubungan dengan ancaman bohong itu. "Kemarin merupakan hari gangguan yang signifikan terhadap kampus kami dan masa yang sulit bagi banyak orang di komunitas kami," bunyi pernyataan itu.
"Kami telah mengetahui bahwa seorang mahasiswa Harvard telah ditangkap dalam kaitannya dengan hal itu, dan (kami) akan sedih jika tuduhan tersebut terbukti dan anggota komunitas kami telah terlibat dalam menyebabkan gangguan kemarin itu."
Universitas tersebut mengatakan, pihaknya tidak akan berkomentar lebih jauh soal investigasi pidana yang sedang berlangsung.
Universitas Harvard yang masuk dalam Ivy League merupakan salah satu universitas paling bergengsi di dunia. Kampus itu punya sekitar 21.000 mahasiswa dan mendominasi kota Massachusetts, Cambridge, dekat Boston.
Bulan lalu kampus saingan Harvard, yaitu Yale, ditutup selama empat jam setelah seorang penelepon gelap mengaku bahwa teman sekamarnya berencana untuk menembak orang-orang di kampus itu.