Wanita Yang Ditampar Dewi Soekarno 'Simpanan' Anggota Parlemen
Wanita ini juga ternyata Wanita Klub Malam di Ginza, sama seperti Dewi yang dulu pernah bekerja di sebuah klub malam
Editor: Yudie Thirzano
Laporan Koresponden Tribunnews.com Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ratna Sari Dewi Soekarno (73) menjadi pemberitaan media massa setelah insiden keributan akibat tamparan tiga kali kepada A (33), seorang wanita 9 Januari lalu (untuk siaran televisi 15 Januari 2014).
Ratna Sari Dewi Soekarno biasa dipanggil Dewi Fujin (nama asli Naoko Nemoto) di Jepang, kembali muncul di media, kali ini majalah Shukan Bunshun edisi 29 Januari 2014. Dalam majalah itu tampak foto Dewi dan latar belakang korban yang ditampar.
Variety show TBS "Isteri Monster II" dalam tayangan 15 Januarinya tidak menayangkan adegan penamparan tersebut. TBS TV pun tampak cuci tangan tak mau terlibat urusan ini walaupun acara untuk stasiun televisi tersebut.
Wanita A tersebut ternyata dari penyelidikan, merupakan pacar (simpanan) dari anggota parlemen GM (44), tulis majalah tersebut.
Wanita ini juga ternyata Wanita Klub Malam di Ginza, sama seperti Dewi yang dulu pernah bekerja di sebuah klub malam di Ginza.
Mengapa tamparan tersebut terjadi? Karena pengarah acara rupanya meminta wanita A agar bisa memanaskan Dewi, di mana wanita A seolah berlaga seperti wanita jahat, "Lakukan berlebihan tak apa-apa, kalau Dewi marah pasti menarik nanti," kata sang pembawa acara dituliskan Shukan Bunshun.
Akhirnya wanita A mengucapkan kasar "Kamu wanita yang tertindas pria ya" membuat tangan Dewi melayang ke muka wanita A sebanyak 3 kali dan disaksikan Dokter Fumiko Nishikawa (42) yang juga talent terkenal Jepang.
Komentar Nishikawa kepada pers menyaksikan peristiwa tersebut tampaknya juga membuat Dewi kesal sehingga pada blog Dewi dituliskan, "Kayaknya enak juga ya kalau saya tampar muka wanita itu juga," tanpa menyebutkan nama, tetapi diduga diarahkan kepada Nishikawa.
Pada saat rekaman 9 Januari lalu ternyata A juga membawa seorang lelaki yang diakuinya sebagai suaminya, tetapi setelah diselidiki majalah Shukan Bunshun, A berbohong karena itu bukan suaminya, tulis majalah tersebut.
Sampai dengan Kamis (30/1/2014) polisi Jepang mengatakan tidak ada penarikan tuntutan, jadi Dewi tetap dituntut oleh A atas perbuatan tidak menyenangkan tersebut yang berarti akan berlanjut sampai ke pengadilan nantinya.