Wali Kota Iga Promosikan Ninja, Sapi hingga Alkohol Ninja
Kelahiran Ueno, nama lama dari Kota Iga, di perfektur Mie ini punya lima andalan untuk mempromosikan kota itu kepada wisatawan asing.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wali kota ini sebelumnya adalah announcer terkenal di Kansai TV di Osaka. Bicaranya ceplas-ceplos. Tidak heran saat bertemu dengannya, dengan santai dia katakan bahwa pejabat promosi Kota Iga yang dipegangnya "bodoh" (heta, bahasa Jepang yang dia ucapkan). Pejabat yang berada di dekatnya hanya tertawa saja mendengar komentarnya itu.
Sakae Okamoto (63) lulusan Universitas Waseda, pada akhirnya, di hari tuanya sekarang kembali ke kampung halamannya di Kota Iga. Kelahiran Ueno, nama lama dari Kota Iga, di perfektur Mie ini punya lima andalan untuk mempromosikan kota itu kepada wisatawan asing.
"Saya ingin sekali lebih terkenal lagi Kota Iga ini dengan ninjanya karena memang di sinilah desa ninja yang terkenal di Jepang," katanya kepada Tribunnews.com baru-baru ini di kantornya.
Selain itu dia juga mau mempromosikan Basho Matsuo (kelahiran Iga) yang merupakan Pendiri Haiku. Sejenis puisi Jepang--disebut Haiku--revisi akhir abad ke-19 oleh Masaoka Shiki dari jenis puisi hokku yang lebih tua. Hokku tradisional terdiri dari 5, 7, dan 5 morae, penekanan intonasi suara tinggi rendah pada saat pembacaan di waktu tertentu. Di situlah seni membaca puisi Haiku ini.
Kemudian dia juga ingin memperkenalkan Nou, sebuah drama klasik Jepang yang sudah mulai ada sejak sekitar tahun 1336. Banyak karakter dengan topeng dipakai saat tampil baik oleh wanita maupun oleh lelaki semua memakai topeng.
Permainan Nou atau Noh ini biasanya dengan gaya komedi segar sehingga penonton seringkali tertawa.
Kota Iga, perfektur Mie adalah tempat lahir kanami, pemain Noh terkenal ini di masa lampau. Itulah sebabnya sang wali kota mau menggelorakan lagi kegiatan ini.
Lalu sapi Iga yang memang terkenal sangat enak di Jepang selain sapi lain seperti Kobe Beef dan Matsusaka Beef. Dan yang kelima adalah minuman beralkohol ninja, ada Wine Ninja dan ada pula Bir Ninja.
"Semua itu ingin kita populerkan ke dunia internasional karena semua adalah ciri khas dan berasal dari Iga. Mengapa tidak kita promosi gencarkan seluas-luasnya?" tekannya lagi.
Okamoto merasa bersyukur pula karena upayanya menggerakkan masyarakat mendapat sambutan besar. Bahkan kereta api di Iga menjadi kereta api ninja, badan gereta api digambari dengan manga ninja yang lucu-lucu. Berbagai aksesori ninja juga dijual di dalam kereta api ninja tersebut. Lucu dan menarik memang.
Selain itu Kota Ninja ini juga membuat paket tur bekerjasama dengan Hotel Misugi Resort di sana dan peserta tur juga biasanya dibawa ke Museum Ninja serta menonton Ninja Show dengan penampilan para ninja dari clan Iga di saat tersebut. Lengkap dengan pakaian dan peralatan ninja serta kesempatan melempar shuriken membuat suasana tur semakin menarik bagi wisatawan asing.
Bahkan tanggal 29 Mei mendatang sekitar 520 orang Indonesia akan datang ke sana. Rupanya desa ninja ini sudah terkenal sampai ke Indonesia sehingga ratusan orang Indonesia akan berkunjung ke sana.
"Kaget sekali saya. Tidak salah nih? Tapi syukurlah bisa kedatangan banyak tamu dari Indonesia," papar Kepala Asosiasi Pariwisata Iga-Ueno, Yasaka Inagaki, khusus kepada Tribunnews.com.