Racuni Anak-anak di Tempat Penitipan, Seorang Perempuan Ditahan
Seorang perempuan Tiongkok ditahan karena menewaskan dua orang anak di tempat penitipan anak prasekolah
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Seorang perempuan Tiongkok ditahan karena menewaskan dua orang anak di tempat penitipan anak prasekolah dan menyebabkan 30 anak lainnya sakit dengan menyediakan makanan beracun, lapor sebuah media pemerintah.
Perempuan itu, seorang penjaga keamanan di tempat itu yang marah karena harus meninggalkan tempat tinggalnya, "menaruh racun ke dalam kantong makanan ringan dan meninggalkan makanan itu di kelas", lapor Xinhua pada Rabu (9/4/2014) malam, yang mengutip keterangan polisi di wilayah Qiubei, provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya.
Dua anak perempuan berusia empat dan lima tahun meninggal setelah mengalami keracunan pada tanggal 19 Maret, lapor kantor berita itu sebelumnya. Lima anak lainnya berada dalam kondisi kritis segera setelah mengalami keracunan dan 25 lainnya dirawat di rumah sakit.
Seorang pejabat di Qiubei mengatakan kepada kantor berita AFP pada Kamis bahwa semua siswa yang dirawat telah keluar dari rumah sakit.
Tersangka, yang bernama Zhao Jianzhi (44 tahun), telah mengakui kejahatan itu, lapor Xinhua.
Tiongkok hanya mempunyai sedikit tempat penitipan anak prasekolah yang dikelola negara. Tempat penitipan swasta sering kali sangat mahal atau memiliki fasilitas yang buruk, dengan guru yang tidak memenuhi syarat dan keselamatan yang tidak memadai.
Awal pekan ini, kepala tempat penitipan anak di provinsi Hebei, Tiongkok utara, bersama dengan seorang stafnya dijatuhi hukuman mati karena menewaskan dua anak dengan yoghurt beracun, lapor media pemerintah. Kedua orang itu meracuni sejumlah anak tahun lalu dalam sebuah serangan balas dendam terhadap tempat penitipan saingan yang memiliki peserta lebih banyak, lapor CCTV yang merupakan televisi milik negara.
Bulan lalu, sejumlah tempat penitipan di negeri dituduh telah secara ilegal memberi obat-obatan kepada anak-anak prasekolah setelah dua murid di dua tempat penitipan di provinsi Shaanxi diberi antivirus. Media pemerintah mengatakan, obat-obatan diberikan dalam upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan murid dan menjamin kehadiran mereka, yang akan terkait dengan pendapatan sekolah.