Anggota Yakuza Bunuh Diri Tembakkan Pistol ke Kepalanya
Susumu Yoshioka (52) Mei lalu ditangkap polisi, lalu dirawat di rumah sakit. Namun 9 Juli lalu bunuh diri dengan pistolnya sendiri.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gengsi seorang pimpinan Yakuza dari kelompok Yamaguchi-gumi memang sangat tinggi. Daripada terusut dan ketahuan jaringannya, lebih baik bunuh diri supaya dapat menutupi jaringannya dan tidak menyulitkan orang lain.
Itulah yang dilakukan Susumu Yoshioka (52) yang Mei lalu ditangkap polisi, lalu dirawat di rumah sakit. Namun 9 Juli lalu bunuh diri dengan pistolnya sendiri di tempatnya dirawat.
"Gengsi pimpinan Yakuza memang tinggi dan mereka berusaha menjaga kelompok dengan baik agar yang lain tak ikut terusut. Kalau bunuh diri, kasusnya selesai, polisi akan kesulitan sekali melakukan penjyelidikan," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (21/7/2014).
Yoshioka sejak Januari sampai dengan April melakukan pemerasan tempat-tempat pijat di perfektur Okayama dan terkumpul setiap kali mikajimeryo (uang perasan) dilakukan, sebanyak 100.000 yen. Akibatnya Mei lalu ditangkap dan dengan alasan sakit dia masuk dan dirawat di Rumah Sakit Fukui, Kota Yunogo, Mimasaka, perfektur Okayama.
Tidak diketahui bagaimana dia bisa menyimpan pistolnya di lokernya. Tetapi jam 08.50 pagi tanggal 9 Juli lalu dia mengambil pistolnya dan menembakkan ke kepalanya, bunuh diri, tanpa diketahui orang lain, hanya teriakannya yang didengar orang lain.
"Saya mati sekarang saja!" cerita seorang saksi yang mendengar teriakan tersebut dan langsung bunyi ledakan pistol.
Korban akhirnya dinyatakan meninggal sekitar jam 13.00.
Penangkapan dengan kasus pemerasan juga dilakukan Hidetomo Matsuzaki (45) Mei lalu. Matsuzaki juga anggota Yakuza dari kelompok lain yaitu kelompok Kamiteno di Himeji, perfektur Hyogo. Pelaku ini masih dalam pengawasan ketat polisi saat ini yang berusaha agar kejadian serupa tak terulang lagi.
Info lengkap Yakuza silakan baca di www.yakuza.in.