TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Seorang perempuan asal Australia yang diduga menjadi korban pelecehan seks oleh oknum kru Malaysia Airlines angkat bicara kepada media. Perempuan itu hanya disebutkan bernama Laura, berusia 26 tahun, terbang dari Kuala Lumpur menuju Paris dengan pesawat Malaysia Airlines MA20.

Media Australia news.com.au memberitakan, Jumat (22/8/2014) siang bahwa pelecehan seksual itu terjadi 4 Agustus lalu di dalam pesawat yang tengah terbang di atas ketinggian 40 ribu kaki (sekitar 12.200 meter). Pada Minggu malam, Laura bercerita secara terbuka di program televisi Channel Seven tentang peristiwa mengerikan yang menimpanya. Ini adalah pertama kali Laura berbicara tentang peristiwa itu kepada media.

Di awal penerbangan Laura melaporkan kepada Kepala Pramugara bahwa dia mengalami ketakutan terbang dengan maskapai yang tengah didera berbagai masalah itu. Pramugara itu mencoba menenangkan dan mengatakan akan memerhatikan Laura sepanjang penerbangan. Saat itu Laura mendapat duduk di barisan paling belakang seorang diri.

Tiga jam berselang Laura melaporkan serangan secara seksual itu. Diceritakan bahwa si pramugara mendatangi Laura di tengah penerbangan dan melakukan pelecehan seks di tempat duduk Laura. Namun saat peristiwa itu terjadi, Laura ketakutan untuk sekedar melawan atau berteriak.

Saat itu pramugara datang ke kursi menyandarkan Laura di tempat duduk lalu memasukan tangannya ke bawah selimut Laura. Saat itulah pelecehan seksual terjadi. Si pramugara sudah ditangkap dan ditahan di saat pesawat mendarat di Bandara Charles de Gaulle, Paris. Hingga dua pekan kemudian, kru pesawat itu masih ditahan polisi di Paris.

Baca juga :

Ini Rekaman Pelecehan Seks Terhadap seorang Perempuan di Pesawat MA20 http://bit.ly/1p1u9HV

Jawaban Malaysia Airlines soal Pelecehan Seks terhadap Penumpang MA20 - http://bit.ly/1tnrwqg