Jemaah Haji Indonesia Kesulitan Bus di Mekkah
Para calon haji asal Kabupaten Garut dan daerah lainnya kesulitan mendapat bus yang mengantar mereka dari hotel ke Masjidilharam
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Para calon haji asal Kabupaten Garut dan daerah lainnya kesulitan mendapat bus yang mengantar mereka dari hotel ke Masjidilharam atau sebaliknya di Mekkah. Itu terjadi sejak tiga hari lalu.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, yang memimpin para calon haji asal Kabupaten Garut mengatakan akibat kesulitan mendapat bus antar-jemput, para calon haji terpaksa menyewa taksi untuk pergi ke Masjidilharam, pulang ke hotel, atau tempat lainnya.
"Biasanya tarif taksi itu 30 Saudi Riyal sekali jalan. Sekarang tarifnya sampai 300 Saudi Riyal," kata Bupati Garut saat dihubungi melalui ponsel, Kamis (2/9).
Para calon haji asal Kabupaten Garut dan daerah lainnya ini terpaksa menggunakan kendaraan karena kebanyakan tinggal di hotel di kawasan Ash Shishah dan distrik lainnya yang terletak sekitar tiga kilometer dari Masjidilharam.
Bupati mengatakan meninggalkan Makkah menuju Padang Arafah pada Kamis (2/10), setelah asar. Calon haji asal Indonesia dan belahan dunia lainnya akan melaksanakan wukuf haji akbar pada Jumat (3/10).
Menjelang wukuf, kata Bupati, tim kesehatan haji kembali memeriksa data dan kondisi kesehatan para calon haji.
Sebelumnya, seorang calon haji asal Kecamatan Cikajang meninggal dunia karena tidak mendapat perhatian kesehatan setelah terjadi kesalahan pada penulisan data kesehatannya.
"Yang memiliki penyakit risiko tinggi itu tidak mendapat gelang sebagai ciri khusus harus diperhatikan secara medis, karena sebelumnya terjadi kesalahan data. Sekarang, semua tim kesehatan lebih aktif supaya hal serupa tidak terjadi kembali," kata Bupati.
Bupati meminta warga mendoakan kelancaran ibadah wukuf di Arafah. Sebaliknya, para calon haji asal Indonesia mendoakan bangsa Indonesia dalam ibadah wukuf di Arafah.
Rudy mengatakan mendoakan Kabupaten Garut supaya menjadi daerah yang sejahtera. (sam)