Pengguna Terminal Internasional Kansai 'Dikuasai' Orang asing
Pertama kali dalam sejarah Jepang jumlah orang asing lebih banyak daripada jumlah orang Jepang yang masuk ke luar bandara.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Akibat visa free atau bebas visa dibuka Jepang terhadap beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia dan Thailand, jumlah orang asing yang masuk ke Osaka lewat bandara internasional Kansai saat ini jauh lebih banyak daripada orang Jepang yang bepergian ke luar negeri.
Pertama kali dalam sejarah Jepang jumlah orang asing lebih banyak daripada jumlah orang Jepang yang masuk ke luar bandara, bepergian ke luar negeri (pengguna Terminal Internasional).
Data dari bandara internasional Kansai yang diungkapkan belum lama ini memperlihatkan bahwa jumlah pengguna Terminal Internasinal (bukan Domestik) antara orang asing dengan orang Jepang, saat ini justru lebih banyak orang asing ketimbang orang Jepang.
Data sejak tahun 2005 sampai dengan saat sekarang ini (2014) dalam grafik memperlihatkan saat ini jumlah orang asing sebanyak 32,14 juta orang yang menggunakan Terminal Internasional di bandara Kansai Internasiona di Osaka. Sedangkan orang Jepang hanya berjumlah 31,66 juta orang.
Hal ini diduga kuat karena pelayanan pesawat terbang yang bertarif sangat murah (LCC), melayani dari luar negeri ke Osaka langsung, terutama dari negara-negara yang bebas visa saat ini yaitu Singapura, Thailand dan Malaysia.
Semester pertama tahun fiskal tahun ini 2014 (per 30 September 2014) menunjukkan jumlah orang asing sudah melewati jumlah orang Jepang sebagai pengguna Terminal Internasional. Padahal sejak tahun 2005 dan sebelumnya, jumlah orang Jepang jauh lebih banyak menggunakan Terminal Internasional bepergian ke luar negeri ketimbang orang asing.
Kenaikan penumpang di bulan September mencapai sekitar 50 juta orang atau kenaikan 34 persen dibandingkan tahun lalu. Kenaikan dalam jumlah cukup pesat saat ini. Sedangkan penumpang orang Jepang justru turun 7 persen.
Dengan kenaikan sangat pesat ini target pemerintah Jepang untuk meningkatkan turis asing ke Jepang mencapai 20 juta orang per tahun kemungkinan akan mudah tercapai di masa dekat mendatang ini. Target tersebut diharapkan tercapai sebelum tahun 2020 di mana diselenggarakan Olimpiade Tokyo 2020.
LCC yang menuju bandara Kansai saat ini bukan hanya Air Asia tetapi juga Peach Aviation berbasis di Bandar Udara Internasional Kansai, lalu ada LCC bernama Thai AirAsia X dan Spring Airlines dari China.
New Kansai International Airport Company memanfaatkan tempat komersial diharapkan besar sebagai pilar pendapatan perusahaan ini.
"Rencana perusahaan memperluas 4 kali lebih luas dibanding Maret tahun 2014 lalu untuk area toko bebas bea di kawasan penerbangan internasional hingga Maret tahun depan. Misalnya membuka Lotte Duty Free Shop yang populer di Asia," ungkap perusahaan itu kepada pers, Selasa (21/10/2014).
Peningkatan rute ke Amerika Utara juga telah dilakukan sejak Agustus lalu ke San Francisco, New York, kecuali Honolulu. Tahun depan, akan diperluas ke Vancouver dengan Air Canada dengan penerbangan lebih dari 20 penerbangan untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir ini.
Menuju Los Angeles oleh Japan Airlines akan diperluas, pertama kali dalam delapan setengah terakhir ini.
"Wisatawan dari Amerika Utara juga meningkat. Kami ingin meningkatkan jumlah turis lebih lanjut," ungkap New Kansai International Airport Company.