Indonesia Berkomitmen Ciptakan Perdamaian di Filipina Selatan
"Indonesia meyakini bahwa perdamaian di Filipina akan memberikan kontribusi penting bagi kawasan,"
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen menciptakan perdamaian di Filipina Selatan. Peran itu direalisasikan Indonesia dalam proses perdamaian antara Pemerintah Filipina dengan Moro Nasional Liberation Front (MNLF) yang menghasilkan Perjanjian Perdamaian 1996.
Selain itu, Indonesia juga turut berpartisipasi dalam International Monitoring Team (IMT) dalam kerangka perdamaian antara Pemerintah Filipina dan Moro Islamic Liberation Front (MILF).
Direktur Jenderal Multilateral, Duta Besar Hasan Klieb menyatakan partisipasi Indonesia dalam IMT di Filipina Selatan dilandasi komitmennya untuk mendorong terciptanya situasi kawasan yang aman, stabil dan damai serta menyebarluaskan nilai-nilai dialog dan perdamaian di tingkat internasional.
Menurutnya, Indonesia berpandangan pentingnya selalu menciptakan kawasan yang aman, damai dan stabil, sehingga memungkinkan dilakukannya pembangunan ekonomi dan sosial demi kesejahteraan rakyat.
"Untuk itu, mekanisme kawasan dalam menciptakan perdamaian dan penyelesaian konflik secara damai harus terus didorong. Indonesia meyakini bahwa perdamaian di Filipina akan memberikan kontribusi penting bagi kawasan," kata Hasan Klieb dalam keterangannya, Rabu (7/1/2015).
Indonesia tetap melanjutkan komitmennya berpartisipasi dalam IMT di Filipina Selatan, dengan mengirimkan tiga orang Tim Pengamat Indonesia (TPI)-IMT unsur sipil tahap keenam yang akan bertolak ke Filipina pada tanggal 8 Januari 2015 dan bergabung dengan 6 orang TPI-IMT unsur militer yang tengah bertugas.
Hal tersebut juga pernah Hasan sampaikan pada acara pelepasan TPI-IMT unsur sipil tahap keenam yang diselenggarakan di Kementerian Luar Negeri pada tanggal 6 Januari 2015 kemarin.
Acara ini juga sekaligus menyambut kembalinya ke tanah air TPI-IMT unsur sipil tahap kelima yang telah melaksanakan tugasnya selama enam bulan di Filipina Selatan. Indonesia telah menugaskan 52 orang TPI unsur militer dan unsur sipil sejak bergabung dengan IMT pada tahun 2012.
Hasan menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada tiga orang TPI unsur sipil tahap kelima yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia juga menyerahkan piagam penghargaan dari Menteri Luar Negeri RI.