Gadis 18 Tahun Jatuh Cinta kepada Ayahnya dan Ingin Dinikahi
Seorang remaja perempuan yang baru bertemu kembali dengan ayah kandungnya setelah terpisah selama satu dekade kini jatuh cinta
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK — Seorang remaja perempuan yang baru bertemu kembali dengan ayah kandungnya setelah terpisah selama satu dekade kini jatuh cinta dan ingin menikahi ayah kandungnya.
Remaja perempuan itu tak bertemu ayahnya sejak berusia tujuh tahun. Keduanya bertemu kembali setelah mereka berbincang-bincang secara online selama beberapa pekan dan merasa saling tertarik.
"Semuanya sangat aneh dan membingungkan. Saya bertemu ayah kandung saya untuk pertama kalinya, tetapi saya merasa seperti... dia begitu tampan," ujar remaja yang kini berusia 18 tahun itu.
"Saya melihatnya sebagai sosok ayah, tetapi kemudian menganggapnya sebagai bagian dari hidup saya. Saya bertemu orang yang berkenalan lewat internet dan merasa saling terhubung. Saya menganggap dia sangat menarik," ujar gadis ini saat diwawancarai majalah terbitan New York, Science of Us.
Setelah keduanya bertemu, gadis itu kemudian tinggal bersama ayahnya itu selama sepekan dan hanya dalam lima hari keduanya mengatakan tertarik satu sama lain.
Mereka kini sudah bertunangan, berencana menikah, dan memimpikan memiliki beberapa anak. Sebagian anggota keluarga mengetahui hubungan ini dan menganggapnya sebagai sebuah "hubungan biasa".
Sejauh ini, ibu gadis itu belum mengetahui hubungan "aneh" antara putri dan suaminya. Gadis itu mengatakan, dia segera memberi tahu ibunya setelah dia dan ayahnya pindah ke New Jersey.
Mereka memilih pindah ke New Jersey karena di negara bagian itu hubungan asmara sedarah selama kedua pihak berusia di atas 18 tahun tidak akan dianggap melanggar hukum.
Gadis itu berharap ibunya akan merestui hubungan ini dan tetap akan mengunjungi cucu-cucunya kelak.
"Saya tidak akan memutuskan untuk memiliki anak jika nantinya akan membahayakan anak kami. Saya sudah melakukan riset," kata dia saat ditanya soal kemungkinan munculnya masalah genetika jika mereka memiliki anak.
"Hubungan inses sudah ada sepanjang sejarah manusia. Kita hanya harus menerimanya selama tidak merugikan orang lain atau hubungan itu bukan hasil paksaan," tambah gadis tersebut.
Namun, gadis itu sedikit kebingungan saat ditanya bagaimana menjelaskan kepada anak-anaknya kelak bahwa sang ayah juga adalah kakek mereka.
"Kami memutuskan tidak akan menceritakan itu. Kami tak ingin memberikan masalah kepada mereka," tambahnya. (*)