Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Jepang yang Dibunuh ISIS Ternyata Pernah Buka Tempat Pelacuran

Kenji datang ke negara-negara Islam juga karena tergiur uang jaminan. Ia diming-imingi mendapatkan 3 juta yen jika berhasil meliput ISIS.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Warga Jepang yang Dibunuh ISIS Ternyata Pernah Buka Tempat Pelacuran
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Majalah Jepang Shukan Bunshun edisi 5 Februari 2015 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Salah satu sandera Jepang, Kenji Goto (47) yang 29 Januari lalu dibunuh ISIS (Negara Islam
Irak dan Suriah) ternyata pernah menjalankan tempat pelacuran. Kenji datang ke negara-negara Islam juga karena tergiur uang jaminan. Ia diming-imingi mendapatkan 3 juta yen jika berhasil meliput ISIS selama penyiaran 10 menit.

"Goto disamping pernah berbisnis gym (ruang olahraga), ternyata pernah berkecimpung dalam bisnis yang tak terduga. Dia pernah menjalankan sebuah tempat wanita hiburan," tulis majalah mingguan Shunkan Bunshun edisi 5 Februari 2015.

Goto telah menyewa sebuah apartemen mewah di daerah Minami-Azabu dengan biaya lebih dari 200.000 yen per bulan. Kesaksian tetangganya pernah mengeluh mengenai kegaduhan tempat Kenji tersebut.

"Ternyata dengan kedok gym di tempatnya itu Kenji juga merekrut wanita nakal," tulis majalah itu.

Selain itu Goto juga tergiur dengan jaminan penyiaran film dokumentasi mengenai ISIS, selama penyiaran 10 menit saja dia bisa dapat honor 3 juta yen. Itulah sebabnya salah satu alasan mengapa dia pergi ke Timur Tengah.

Goto lahir tahun 1967 dari ayah yang bekerja di Hitachi Ltd dan ibunya Junko Ishido (78), yang mengelola sekolah persiapan masuk univeversitas (juku). Sampai usia dua tahun berada di kota di Sendai Perfektur Miyagi sebelah utara Tokyo. Lalu pindah ke daerah elit di Tokyo yaitu daerah Setagaya-ku. Dari tiga bersaudara Kenji adalah yang termuda, dia punya seorang kakak lelali dan seorang kakak wanita.

BERITA REKOMENDASI

Sekitar 20 tahun lalu orangtuanya cerai dan Kenji hidup bersama ayahnya, lalu sekolah jurusan sosiologi Universitas Hosei, lulus tahun 1986.

Goto pernah mengalami kesulitan keuangan saat mengelola gym sehingga meninggalkan utang sekitar lima juta yen. Seorang temannya di gym memberikan kesaksian, Goto sempat berfoya-foya dengan makan di tempat yang mahal, makan  siang dengan biaya 20.000 yen.

Terakhir Goto sempat menjadi dosen paruh waktu di Taiyo University di Tokyo.

Goto bercerai dengan istri pertamanya lebih dari 10 tahun yang lalu, Goto memaksakan diri pergi ke Irak, padahal sangat ditentang istrinya.

Istri Goto saat ini tinggal di sebuah apartemen di Akasaka, lulusan Universitas Tokyo dan mempelajari teknik kota di sekolah pascasarjana. Setelah lulus sempat tinggal di Paris ditugaskan oleh OECD. Keduanya bertemu di luar Jepang.


Istrinya kemudian bekerja untuk Japan International Cooperation Agency (JICA). Setelah menikah, Goto memiliki dua anak perempuan berusia 2 tahun dan seorang lagi anak perempuan yang baru lahir sekitar Oktober tahun lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas