Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Kecelakaan Pesawat TransAsia Diganjar Kompensasi Rp6 Miliar

Satu orang masih hilang setelah dua jenazah berhasil ditemukan di perairan beku sungai itu pada Rabu.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Korban Kecelakaan Pesawat TransAsia Diganjar Kompensasi Rp6 Miliar
@Missxoxo168
TransAsia GE235 

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - TransAsia Airways Taiwan, Rabu (11/2/2015), mengumumkan bahwa maskapai penerbangan itu akan membayar hampir setengah juta dolar AS atau sekitar Rp6 miliar dana kompensasi bagi keluarga masing-masing korban kecelakaan sebuah pesawat perusahaan itu pada awal bulan ini.

Tawaran sebesar 470 ribu dollar AS (atau Rp5,97 miliar) bagi setiap keluarga itu terjadi tujuh bulan setelah maskapai yang sama membuat pembayaran serupa kepada keluarga dari 48 penumpang yang tewas dalam sebuah kecelakaan lain pada Juli tahun lalu.

TransAsia Airways bernomor penerbangan GE235 jatuh Rabu pekan lalu tak lama setelah lepas landas dari bandara Songshan di Taipei dengan 53 penumpang dan lima awak di dalamnya. Kecelakaan itu menewaskan sedikitnya 42 orang.

Video amatir yang dramatis yang diambil dengan kamera dashbord (dashcam) sebuah mobil menunjukkan pesawat naas itu menghantam jalan layang ketika berbelok tajam saat menghidar dari bangunan padat sebelum akhirnya jatuh di Sungai Keeling.

Satu orang masih hilang setelah dua jenazah berhasil ditemukan di perairan beku sungai itu pada Rabu.

"Kami menawarkan 14.900.000 dollar Taiwan (sekitar Rp5,97 miliar) sebagai kompensasi untuk setiap orang yang meninggal dalam kecelakaan itu. Kami berharap untuk mencapai penyelesaian dengan keluarga-keluarga (korban)," kata seorang juru bicara TransAsia kepada kantor berita AFP.

Kesepakatan kompensasi itu merupakan hasil diskusi tertutup yang diselenggarakan di Taipei pada Rabu dengan sejumlah wakil keluarga.

BERITA REKOMENDASI

"Kami bisa memahami sepenuhnya bahwa sulit bagi keluarga untuk segera menerima kepakatan itu. Kami masih berharap para perwakilan dapat membawa pulang proposal itu dan mempertimbangkannya," kata juru bicara itu.

Dia tidak akan mengatakan apakah proposal itu telah diterima oleh keluarga-keluarga korban.

Para penyidik masih berusaha untuk menentukan apa yang menyebabkan kecelakaan pada pekan lalu itu. Namun sejumlah laporan awal dari kotak hitam yang telah ditemukan diketahui bahwa mesin kanan pesawat itu "terbakar" sekitar dua menit setelah lepas landas.

Dewan Keselamatan Penerbangan Taiwan, Jumat lalu mengatakan, sinyal peringatan berbunyi di kokpit dan mesin kiri kemudian dimatikan secara manual oleh kru untuk alasan yang tidak diketahui.

Para analis mengatakan, para pilot mungkin telah menyebabkan kecelakaan itu dengan mematikan mesin yang salah.

Setelah pembeberan temuan awal tentang kecelakaan itu, regulator penerbangan Taiwan, Civil Aeronautics Administration (CAA), menuntut agar semua 71 pilot ATR TransAsia menjalani tes lisan terkait operasi dasar dan prosedur darurat pesawat buatan Perancis itu.

Pilot yang gagal akan dilarang terbang dan didaftarkan dalam pelatihan kualifikasi selama sebulan, sementara mereka yang lulus akan dikirim ke luar negeri untuk menjalani pelatihan simulator dan tes kualifikasi lebih lanjut. Hasil tesnya dijadwalkan akan dirilis pada Rabu ini.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas