Mantan Tentara dan Kisah 500 Patung Pengikut Budha
"Saya berharap karya saya bisa membantu orang lebih mengenal budaya tradisional Tiongkok," ungkap Chen.
Penulis: Y Gustaman
"Saya mencoba untuk memperlihatkan perasaan dan kasih sayang para biksu seasli mungkin, berdasar pengalaman dan pengamatan saya di kehidupan nyata," tutur Chen sambil menambahkan, bahwa setiap patung Arhat memiliki perbedaan dari ekspresi wajah, postur tubuh dan kepribadian. Semua itu menceritakan sebuah cerita kepada yang melihatnya.
Chen menghabiskan waktu dua tahun mengunjungi berbagai kuil di India, Nepal, dan wilayah otonomi Tibet di mana lukisan dan patung-patung Buddha telah diawetkan di sana. Lewat cara itu Chen memahami dengan baik subjek yang menjadi karyanya.
"Biasanya untuk membuat patung perlu waktu satu atau dua bulan, bahkan beberapa tahun. Itu terjadi ketika saya sedang membuat patung, tiba-tiba muncul ide-ide baru," kata Chen.
Chen juga telah membuat patung dari mitologi Cina, sejarah, dan budaya. Seperti patung Konfusius dan 72 muridnya.
"Budaya tradisional Tiongkok mencakup berbagai kebajikan seperti kebajikan, iman, toleransi dan harmoni," kata Chen. "Saya mencoba menggunakan patung saya untuk mengekspresikan ide-ide ... yang juga dibutuhkan di dunia saat ini."
Setiap harinya, Chen selalu bangun pukul 5 pagi dan bekerja selama lebih dari 12 jam sehari. Masih banyak hal yang harus dia kerjakan. "Aku selalu takut tidak punya cukup waktu," katanya. (China Daily)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.