Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Indonesia dan Afghanistan Uji Coba Tur Kalangan Muslim ke Hakone Jepang

Kunjungan wisatawan asing meningkat pesat ke daerah wisata Hakone, di Perfektur Kanagawa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Warga Indonesia dan Afghanistan Uji Coba Tur Kalangan Muslim ke Hakone Jepang
Foto Kanagawa Shimbun
Warga Indonesia dan Afghanistan ikut uji coba untuk kalangan muslim. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Upaya mempromosikan Jepang bagi kalangan muslim semakin gencar di Jepang. Tanggal 14 Februari lalu sebuah tur uji coba, sekaligus monitoring survei dilakukan sebuah perusahaan penelitian di Tokyo bekerjasama dengan pemda Kanagawa. Warga Indonesia maupun Afghanistan yang beragama Islam ikut berpartisipasi dalam tur tersebut.

Kunjungan wisatawan asing meningkat pesat ke daerah wisata Hakone, di Perfektur Kanagawa. Kereta api jalur Izuhakone mulai dipenuhi wisatawan kalangan muslim akhir-akhir ini menuju Hakone.

"Fokus pemda Kanagawa pada promosi pariwisata bagi umat Islam di Asia Tenggara. Kami melakukan monitor tur untuk Muslim, ingin tahu seberapa jauh keramahan bisa diterima kalangan wisatawan asing, terutama kalangan muslim yang datang khususnya ke Hakone," kata seorang pejabat Perfektur Kanagawa kepada Tribunnews.com, Selasa (17/2/2015) pagi.

Kunjungan wisatawan ke Hakone, sebelumnya banyak dari Eropa dan Tiongkok, namun dalam beberapa tahun terakhir   meningkat dari Asia Tenggara, terutama Thailand, Malaysia karena bebas visa ke Jepang. Lalu wisatawan Indonesia dengan e-passport bebas ke Jepang mulai 1 Desember 2014 semakin banyak yang ke Jepang.

Untuk pertama kalinya pemda Kanagawa memantau tur diadakan bagi kalangan Muslim. Beberapa siswa dari Tokyo University of Agriculture (Setagaya-ku, Tokyo) berpartisipasi antara lain murid yang berwarganegara Indonesia dan  Afghanistan. Sebanyak 19 partisipasi dalam tur tersebut mengunjungi Hakone Jukkokutoge Rest House. Mereka menyantap makanan halal, tanpa babi atau makanan haram lainnya. Termasuk sup kerang miso  dan tempura, atau makanan kukus rasa Jepang telah disediakan.

Shah dari Afghanistan (36), mengakui baru pertama kali minum sup miso.

Berita Rekomendasi

"Enak sekali saya menyukainya," paparnya.

Setelah makan, mereka salat pada ruangan khusus di Jukkokutoge. Lalu jalan-jalan ke Hakone Komagatake ropeway dan sekitar Danau Hakone.

"Kalau ada ruang ibadah akan semakin menarik kalangan muslim berkunjung ke Jepang. Makanan di sini pun tanpa bahan additive semua makanan dari bahan alamiah," kata sumber itu lagi.

Pengalaman para turis asing kalangan muslim itu menjadi pengalaman dan masukan berharga bagi pembuat survei dan pemda Kanagawa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas