Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baterai FDR MH370 Diketahui Sudah Kedaluwarsa Setahun Lalu

Tim juga menyelidiki profil, kondisi psikologis, dan keuangan dari Pilot dan Co-pilot pesawat

zoom-in Baterai FDR MH370 Diketahui Sudah Kedaluwarsa Setahun Lalu
TOMNOD
Foto satelit yang memperlihat sebuah pesawat misterius di suatu hutan yang dikaitkan dengan pesawat Malaysia Airlines yang hilang. 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Baterai penanda lokasi bawah air dari Flight Data Recorder (FDR) pesawat Malaysia Airlines MH370 yang belum ditemukan keberadaannya hingga saat ini dilaporkan sudah kedaluwarsa sejak setahun yang lalu.

Berdasarkan laporan berjudul Faktual Informasi Investigasi Keselamatan untuk MH370 yang berisikan 584 halaman, diketahui bahwa baterai penanda lokasi yang melekat pada FDR umumnya dikenal sebagai 'kotak hitam', berakhir pada Desember 2012.

"Ada sejumlah margin tambahan dalam desain untuk memperhitungkan masa pakai baterai yang bervariasi dan memastikan bahwa unit akan memenuhi persyaratan minimum," seperti dikutip dalam laporan tersebut yang dilansir oleh Asiaone.com, Senin (9/3/2015).

Namun laporan, yang dituliskan oleh tim yang terdiri dari peneliti penerbangan internasional tersebut menyebutkan bahwa baterai pada penanda lokasi dari perekam suara kokpit masih dalam keadaan berfungsi.

Tim juga menyelidiki profil, kondisi psikologis, dan keuangan dari Pilot dan Co-pilot pesawat, serta ke 10 awak kabin. Namun tim tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.

"Tidak ada tanda-tanda perilaku yang menunjukan isolasi sosial, perubahan dalam kebiasaan atau kepentingan, pengabaian diri, penyalahgunaan obat atau alkohol dari Pilot, Co-pilot, dan kru kabin,"tulis laporan tersebut.

Juga disebutkan dalam laporan itu bahwa radar sipil telah melacak pesawat itu untuk waktu yang singkat setelah dialihkan pada tanggal 8 Maret tahun lalu. Temuan itu tampaknya bertentangan dengan pernyataan otoritas Malaysia sebelumnya bahwa hanya radar militer telah memantau keberadaan pesawat.

Berita Rekomendasi

Para analis mengatakan pihaknya tidak menemukan bendera merah berkaitan dengan kru atau masalah mekanis, bahwa laporan tersebut sebagian besar telah diketahui.

"Tidak banyak hal baru dalam laporan terbaru," ujar Gerry Soejataman, konsultan penerbangan yang berbasis di Jakarta kepada AFP seperti dikutip dari Asiaone.com, Senin (9/3/2015). "Hal ini karena sedikit (bahan) yang bisa dianalisis," lanjutnya.

Tim ini bekerja di bawah Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), beberapa minggu setelah pesawat hilang. Mereka diwajibkan menyerahkan temuannya dalam waktu satu tahun pascahilangnya pesawat.(Asiaone.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas