Ribuan Lilin Kelap-kelip Sebagai Simbol Peringatan Empat Tahun Bencana Alam Tohoku
Ratusan lilin menyala sebagai peringatan empat tahun gempa 9 skala richter di wilayah Tohoku, utara Jepang.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tanggal 11 Maret 2015 tepat 4 tahun bencana alam di wilayah Tohoku, utara Jepang, gempa bumi 9 skala Richter menghantam jam 14:30 waktu Jepang, disertai tsunami dan meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang menghancurkan daerah sekitarnya, belum pulih hingga kini.
Persiapan peringatan keempat dilakukan sejak minggu malam (8/3/2015) hingga 11 Maret mendatang dengan menyalakan lilin di daerah bencana Iwaki perfektur Fukushima.
Sebanyak kira-kira 2000 lilin dinyalakan dikota Iwaki serta doa requiem bersama mengenang bencana alam tersebut. Lokasinya di Taman Utama kota tersebut dengan lilin membentuk tulisan "Cahaya Harapan Iwaki" yang dibuat dan dinyalakan bersama para warga setempat.
Kontainer lilin juga ditempatkan di sana dengan ditandai pesan seperti Mari Lihat Ke Depan, Ganbare Fukushima (Semangat Fukushima) dan sebagainya yang merupakan moto-moto semangat untuk bangkit kembali bagi warga setempat membangun Fukushima yang masih diliputi ketakutan saat ini terutama dampak radioaktif yang masih belum beres penanangannya oleh pihak Tepco (operator PLTN Fukushima).
Pihak Tepco sendiri menyatakan kini masalah radioaktif PLTN Fukushima terkendali dengan baik. Namun banyak kalangan tetap tidak percaya dan bahkan peraih Nobel Kesusasteraan 1994, Kenzaburo Oe yang kini memimpin gerakan anti nuklir di Jepang meminta agar PLTN itu dihentikan aktivitasnya, "Secara etika Tepco harus bertanggungjawab dan tolong hentikan kegiatan PLTN karena Jepang akan menghadapi kehancuran apabila terjadi lagi ledakan nuklir di PLTN di masa menmdatang," paparnya kepada pers di Jepang beberapa waktu lampau.