Pria Perancis Ini Selundupkan Istrinya dengan Memasukkan ke Koper
Petugas perbatasan Polandia menahan seorang pria Perancis berusia 60-an pada Jumat pekan lalu setelah ketahuan berusaha menyelundupkan istrinya
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Petugas perbatasan Polandia menahan seorang pria Perancis berusia 60-an pada Jumat pekan lalu setelah ketahuan berusaha menyelundupkan istrinya yang warga Rusia ke wilayah Uni Eropa.
Demi menghindari pemeriksaan di perbatasan, pria Perancis itu memasukkan istrinya ke dalam sebuah koper besar.
Aksi ala James Bond ini digagalkan petugas perbatasan Polandia di stasiun kereta api Terespol, kota Polandia paling timur yang berbatasan dengan Belarus.
Petugas curiga dengan ukuran koper milik pria Perancis itu yang dianggap sangat besar. Akhirnya petugas memutuskan untuk memeriksa koper besar itu.
"Betapa terkejutnya mereka karena di dalam koper itu terdapat seorang perempuan berusia 30-an. Perempuan warga Rusia itu adalah istri pemilik koper. Dia dalam kondisi sehat dan tak perlu perawatan medis," kata Dariusz Sienicki, juru bicara pasukan penjaga perbatasan Polandia.
Pasangan itu, yang naik kereta api dari Moskwa menuju Nice, Perancis, kemudian dibebaskan setelah menjalani pemeriksaan. Setelah dibebaskan pasangan suami istri itu memutuskan kembali ke Belarus.
Ternyata pasangan ini tidak mengetahui bahwa perempuan Rusia itu bisa dengan mudah masuk wilayah bebas paspor Schengen tanpa perlu menghkawatirkan masalah apapun.
"Seandainya perempuan itu duduk saja di samping suaminya, dia akan masuk ke wilayah Uni Eropa tanpa insiden," ujar Sienicki.
Sienicke melanjutkan pria atau wanita non-warga Uni Eropa diperkenankan memasuki wilayah Uni Eropa selama pasangan itu bisa membuktikan hubungan pernikahan mereka. Sehingga satu keluarga bisa tinggal bersama-sama.
Namun, pasangan suami istri Perancis-Rusia itu justru bisa terancam hukuman penjara tiga tahun karena dianggap berusaha untuk mengecoh petugas penjaga perbatasan.
"Ini adalah kali pertama saya melihat seseorang bepergian dengan cara demikian. Perempuan itu bisa saja menjadi korban penyelundupan manusia," tambah Sienicki.