Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Keluarkan 15 Belatung dari Mulut Anak 10 Tahun Ini

Saat menangani kondisinya, dokter dan orangtua terkejut menemukan 15 belatung hidup.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Dokter Keluarkan 15 Belatung dari Mulut Anak 10 Tahun Ini
net
Dokter mengeluarkan 15 belatung dari gusi Ana Cardoso 

TRIBUNNEWS.COM - Gadis cilik Ana Cardoso (10) dibawa orangtuanya ke rumah sakit di Brasil gara-gara merasakan sesuatu bergerak-gerak pada gusi depannya yang membengkak.

Saat menangani kondisinya, dokter dan orangtua terkejut menemukan 15 belatung hidup.

"Beberapa hari ini dia berkata merasakan sesuatu bergerak-gerak di sekitar mulut. Pertamanya saya pikir dia bergurau. Saya tidak melihat apapun dan dia juga tidak terlihat kesakitan," kata sang ibu, Adriana (30).

Namun rasa geli di gusi makin parah meskipun gigi sudah digosok berkali-kali.

Adriana yakin anaknya tidak bergurau karena Ana tak biasanya bohong. Ia pun membawa putrinya itu ke dokter gigi di ibukota Brasil, Brasilia.

Dokter mendiagnosanya dengan kasus langka myasis oral. Myasis adalah invasi belatung atau larva lalat pada jaringan tubuh sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan tersebut.

Berasal dari bahasa Latin 'myia' yang berarti lalat dan 'iasis' yang artinya penyakit.

Berita Rekomendasi

"Saya tak percaya saat mereka mengatakan dia terkena penyakit sampai mereka menarik keluar belatung itu. Saya pikir anak saya bakal sakit," kata Adriana.

Juru bicara dari dokter gigi yang melakukan operasi itu mengatakan ada 15 belatung yang berhasil dikeluarkan.

Mereka merekam saat-saat pengangkatan belatung itu sebagai dokumen karena kejadian ini langka.

"Kami juga ingin menunjukkan pada keluarga gadis ini apa yang telah terjadi dan memperingatkan yang lain," katanya dilansir Daily Mail.

Myasis dapat berkembang di berbagai jaringan tubuh. Meskipun jarang terjadi, orang-orang yang paling besiko terkena penyakit ini kebanyakan mereka yang berasal dari keluarga miskin dan menderita luka.

Penyakit ini juga biasa berkembang di wilayah yang beriklim hangat atau panas.

Infeksi paling berbahaya adalah yang terjadi di daerah hidung dan telinga karena punya kemungkinan menembus otak.

Resiko fatal dari kasus ini rata-rata delapan persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas