Lee Kuan Yew: Saya Harus Penjarakan Lawan, Tanpa pengadilan, Kalau Tidak, Negara Ini Hancur
"Saya harus memenjarakan lawan, tanpa pengadilan, baik komunis, kauvinis, atau ekstremis agama. Jika saya tidak melakukannya, negara ini akan hancur.”
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM -Lee Kuan Yew tidak terbantahkan sebagai sosok yang berpengaruh. Ia memimpin Singapura selama 31 tahun.
Sosok Lee, yang meninggal dalam usia 91 tahun pada Senin (22/3/2015) dini hari itu, juga tidak terlepas dari kontroversi terkait gaya kepemimpinannya yang otoriter dan sejumlah ucapannya.
Berikut Ini Dua Statemen kontroversial lainnya:
1) “Saya harus memenjarakan lawan, tanpa pengadilan, baik komunis, kauvinis, atau ekstremis agama. Jika saya tidak melakukannya, negara ini akan hancur.”
2) “Saya selalu dituduh mencampuri kehidupan pribadi warga Singapura. Benar, jika saya tidak melakukan itu, Singapura tidak akan maju seperti ini hari ini. Dan, saya tanpa penyesalan sedikit pun mengatakan tidak aka ada kemajuan ekonomi jika saya tidak mencampuri urusan pribadi anda, siapa tetangga anda, di mana anda tinggal, keluhan anda, bagaimana anda meludah, dan bahasa apa yang dipergunakan. Kita memutuskan apa yang baik dan benar, tidak peduli apa yang dipikirkan warga.” (Ericssen)