Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lee Kuan Yew: Sungguhlah Mencengangkan, Banyak Orang ber-IQ Tinggi Tapi Tak Berbuat Apa-apa

"Sungguhlah mencengangkan, banyak sekali orang ber-IQ tingi di dunia yang tidak berbuat apa-apa untuk menolong sesama," kata Lee.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Lee Kuan Yew: Sungguhlah Mencengangkan, Banyak Orang ber-IQ Tinggi Tapi Tak Berbuat Apa-apa
AFP/ROSLAN RAHMAN
Warga meletakkan karangan bunga dan tulisan penghormatan untuk mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, di depan Singapore General Hospital, Minggu (22/3/2015). Lee Kuan Yew menghembuskan nafas terakhir di usianya yang telah menginjak 91 tahun akibat penyakit pneumonia. Kondisi Lee Kuan Yew dikabarkan terus menurun sejak dirawat di rumah sakit pada 5 Februari 2015 lalu. AFP PHOTO / Roslan Rahman 

TRIBUNNEWS.COM - Meski miskin sumber daya alam dengan lahan amat terbatas, Singapura menjadi negeri pusat keuangan dunia di kawasan Asia di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew selama 31 tahun.

Sosok Lee, yang meninggal dalam usia 91 tahun pada Senin (22/3/2015) dini hari itu, juga tidak terlepas dari kontroversi terkait gaya kepemimpinannya yang otoriter dan sejumlah ucapannya.

Banyak yang memuja, tak sedikit pembenci. Namanya juga pemimpin.

Berikut Ini Dua Statemen kontroversial lainnya yang terkenal:

 1) “Masalah yang sering muncul adalah manusia belum mampu mengerti apa yang dimaksud dengan karakter. Kamu dapat mengukur IQ atau kepintaran setiap orang dengan segala macam tes..Sungguhlah mencengangkan, banyak sekali orang ber-IQ tingi di dunia yang tidak berbuat apa-apa untuk menolong sesama. Karakter adalah sebuah kualitas yang tidak dapat diukur. Karakter yang baik ditambah mental yang kuat, kepintaran, dan disiplinlah yang melahirkan leadership yang baik.”

2) “Apa yang penting di dalam hidup saya? Keluarga dan negara saya. Istri saya menjaga keluarga saya. Dia membesarkan anak-anak. Saya rutin menghabiskan waktu dengan mereka untuk mengajarkan sejumlah nilai. Tetapi, Singapura adalah tetap orioritas saya hingga ajal menjemput.“  (Erickssen)

BERITA REKOMENDASI
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas