Pertama Kali Naik Kereta Api Peluru Shinkansen, Jokowi Malah Tidur
Presiden Indonesia Jokowi dan ibu Iriana Widodo menikmati Shinkansen (kereta peluru), Rabu (25/3/2015) kemarin.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan ibu Iriana Widodo menikmati Shinkansen (kereta peluru), Rabu (25/3/2015) kemarin dengan nyaman menggunakan Nozomi 103 yang berangkat pukul 08.53 dari Stasiun Tokyo.
Jokowi mengenakan jas hitam dan dasi berwarna merah, sementara Iriana mengenakan kebaya oranye. Ini merupakan pengalaman pertama Jokowi naik Shinkansen di Jepang.
"Nggak tahu ya, saya tidur. Habis lihat Gunung Fuji saya tidur," ungkap Jokowi kepada pers santai mengomentari Shinkansen tipe N700 yang dinaiki tersebut.
Jepang sudah menyetujui pinjaman pembiayaan Shinkansen sebesar 140 miliar yen untuk membangun Shinkansen di Indonesia dan proyek ini akan tetap dilakukan di Indonesia, disetujui Presiden dan Wakil Presiden. Demikian diungkapkan Jusuf Kalla khusus kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu. Meskipun belum diketahui untuk proyek yang mana.
"Nggak tahu apakah (untuk) Jakarta-Bandung atau Jakarta-Surabaya," kata Jokowi lagi.
Menuju Stasiun Nagoya berjarak sekitar 353 kilometer, atau setara dengan jarak Jakarta-Pekalongan.
Waktu tempuh menggunakan kereta Shinkansen untuk jarak itu sekitar 100 menit. Artinya, kecepatan rata-rata kereta itu berkisar 211 kilometer per jam.
Di dalam Shinkansen juga ada petugas layaknya pramugari pesawat yang menjual makanan dan minuman. Jokowi duduk di gerbong First Class atau Green Car Shinkansen dengan tiket 11.290 yen untuk satu arah.
Setibanya di Nagoya, Presiden Jokowi langsung mengunjungi pabrik Toyota dan seusai kunjungan langsung menuju Bandara Chubu di Nagoya menuju Beijing, Tiongkok.