TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak hanya diduga menderita penyakit kejiwaan, kopilot pesawat Germanwings yang jatuh di pegunungan Alpen, Prancis, Selasa kemarin, Andreas Lubitz, juga diduga menderita gangguan penglihatan yang berpotensi mengakhiri karirnya.

Menurut sumber dalam penyelidikan kecelakaan pesawat Germanwings, Lubitz menjalani pengobatan untuk penglihatannya.

Namun polisi masih belum mengatahui detail mengenai gangguan penglihatan itu, yang diduga dialaminya beberapa tahun yang lalu. Gangguan itu diduga disebabkan oleh kondisi psikologis.

Lufthansa perusahaan induk dari Germanwings, telah melakukan pemeriksaan medis tahunan terhadap Lubitz di tahun 2014. Dan ia dinyatakan lolos tes.

Seorang pejabat di Lufthansa, mengatakan tes tersebut hanyalah tes medis, bukan tes psikologis.

"Kami tidak bisa percaya. Jika ada yang salah dengan matanya selama pemeriksaan fisik kami akan tahu," kata pejabat itu.

Selain menderita gangguan penglihatan, Lubitz juga diduga menderita penyakit kejiwaan yang cukup serius.

Lubitz sebenarnya berencana untuk menikahi pacarnya, Kathrin Goldbach. Namun rencana itu berantakan setelah kekasihnya memutuskan hubungan mereka karena takut akan penyakit kejiwaan yang diidap oleh Lubitz.

Kathrin yang dikabarkan bekerja sebagai guru tersebut menyebutkan bahwa perilaku Lubitz semakin tidak menentu dan cenderung suka mengendalikan beberapa minggu sebelum kecelakaan Germanwings.

Goldbach tinggal bersama Lubitz. Namun wanita muda dilaporkan tengah mencari apartemen setelah Lubitz diduga selingkuh dengan seorang pramugari Germanwings. (Samuel Febriyanto/CNN/dailymail)